Pakar transportasi Unika Soegijapranata Semarang, Djoko Setijowarno meminta, masyarakat bisa balik kampung atau mudik menggunakan angkutan umum bukan kendaraan pribadi. Hanya saja, menurut dia, angkutan umum Indonesia bisa dikatakan terabaikan dari sisi uji laik jalannya.
“Perlu dilakukan uji laik jalan berkelanjutan, jangan sampai ada temuan kendaraan yang tidak laik,” katanya, usai menghadiri Rapat Lintas Sektoral membahas Mudik-Balik Idul Fitri 2016 di Polres Semarang, Selasa (21/6).
Dalam uji laik tadi, yang perlu dperhatikan adalah fungsi dan kelengkapan sarana prasarana kendaraan. Seperti rem harus pakem, termasuk kaca depan harus mulus bebas dari baret. Jika uji laik benar dilaksanakan sesuai aturan, Djoko Setijowarno yakin menjelang Idul Fitri 2016 nanti prosentase kendaraan umum yang sebelumnya dianggap tidak laik akan terbalik menjadi mayoritas laik digunakan semua.
“Apapun alasannya, keselamatan itu tidak bisa ditawar. Jika tidak bisa digunakan ya jangan dipaksakan. Jangan sampai terulang kasus kecelakaan PO Rukun Sayur,” tegasnya.
Di hadapan awak media, dia berharap pemerintah jangan memberikan contoh yang buruk. Semisal adanya mudik dengan fasilitas bus gratis, yang diberangkatkan dari lapangan terbuka. Dari Jakarta, bisa dari Taman Mini Indonesia Indah dan Lapangan Timur Senayan.
Semestinya, lanjut dia, pemerintah dan perusahaan memberikan contoh yang benar. Bus pariwisata maupun bus reguler yang hendak digunakan mudik gratis wajib melewati uji laik.
“(bila di luar terminal-Red) Itu namanya bukan area pemberangkatan orang, jika memberangkatkan ya dari terminal. Jika berangkat di luar dari terminal, apakah bus yang ada juga dilakukan uji laik?” tandas Djoko.
Tautan : http://berita.suaramerdeka.com
DKV SCU Bicara Strategi Komunikasi Visual, Tekankan Pendekatan Etika dalam Proses Kreatif
Menggandeng PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE Express), Program Studi