Orang awam banyak yang percaya fenomena kesurupan adalah kemasukan roh atau arwah baik ataupun jahat. Mendengar kata kesurupan, biasanya sudah terbayang hal-hal mistis, misterius, dunia roh, setan, klenik, dan lain sebagainya.
Pada bedah buku ‘Psikologi Kesehatan Mental Awas Kesurupan’ yang diselenggarakan Fakultas Psikologi Unika Soegijapranata Semarang di kampus setempat menyebutkan kesurupan secara ilmiah bukan karena roh dan hal mistis lainnya. Tiga narasumber bedah buku, Siswanto Spsi MSi (pengarang buku), Dra Emmanuela Hadriami MSi dan Drs HM Edy Widiyatmadi Msi menjelaskan hal itu lewat riset mendalam fenomena kesurupan di berbagai tempat dan kasus.
Siswanto juga menyambungkan fenomena kesurupan dengan melihat dari sudut pandang psikologi psikoanalisa, behaviour, humanistik, dan biopsikologi. “Secara ilmiah kesurupan merupakan gangguan mental disosiatif. Dari penelitian kami kasus-kasus kesurupan malah banyak terjadi dari kalangan orang yang taat beragama.”
Dia menjelaskan kesurupan karena faktor budaya dan faktor gangguan mental. Dari faktor gangguan mental, kesurupan terjadi karena orang tersebut berada di lingkungan yang tidak sehat dan mendukung, ditambah lagi stress dan ketakutan yang mempengaruhi kondisi emosionalnya.
Tautan : http://krjogja.com
DKV SCU Bicara Strategi Komunikasi Visual, Tekankan Pendekatan Etika dalam Proses Kreatif
Menggandeng PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE Express), Program Studi