Fenomena Pokemon Go saat ini menimbulkan pro dan kontra di masyarakat. Ada yang khawatir dengan data geospasial yang disimpan oleh server pembuat game, ada yang mengkhawatirkan efek kecanduan yang ditimbulkan, ada pula yang mengkhawatirkan waktu kerja yang tersita karena digunakan untuk memainkan Pokemon Go.
"Pada prinsipnya Pokemon Go sama dengan game-game yang lain. Memang yang membedakan, tidak banyak game dengan jenis Augmented Reality (AR) yang ditemui oleh para pemain game. Sehingga jenis game yang baru ini dirasakan menarik bagi orang-orang. Terlebih, stimulasi untuk memainkan juga didorong dengan info yang dibagi di media-medis sosial. Sehingga mereka yang belum pernah memainkan merasa perlu memainkan jika ingin dianggap kekinian atau nyambung dengan pembicaraan" ujar Dr Ridwan Sanjaya dosen Game Technology Unika Soegijapranata Semarang kepada pers di kampus setempat, akhir pekan ini.
Menurut ahli IT Unika ini, efek ‘kecanduan’ PokemonGo akan selesai jika pemain tidak mendapatkan tantangan atau kejutan seperti yang dibayangkan atau diinformasikan orang-orang melalui media sosial. Sehingga pasti ada sebagian pemain yang tidak lagi menghidupkan Pokemon Go dalam beberapa waktu mendatang.
"Sama seperti game yang lain, pengaturan waktu untuk memainkan game dan lokasi untuk memainkannya perlu dikelola baik oleh diri sendiri atau orang lain. Namun tidak perlu membuat aturan baru hanya khusus untuk Pokemon Go. Toh, memainkan game pada jam kerja dari dulu juga sudah tidak diperolehkan dan tidak elok ketika dipandang. Hal itu sudah ada sejak sebelum ada Pokemon Go” ujar Dr Ridwan Sanjaya.
Lebih lanjut menurut WR IV Unika Soegijapranata ini, yang perlu diingatkan di antaranya jangan memainkan Pokemon Go seperti cerita-cerita dramatis pengejaran dengan ojek atau berkejaran di tengah jalan. Karena hal itu menunjukkan bahwa orang yang memainkan termasuk pemula. Ada banyak cara yang membuat Pokemon datang ke suatu lokasi, bahkan bisa diarahkan ke lokasi-lokasi tertentu seperti contohnya tempat wisata. Sehingga pemain tidak perlu berkejaran dengan cara-cara yang membahayakan diri.
Tautan : http://krjogja.com