Makin berkembangnya pembangunan infrastruktur dan pentingnya penambahan wawasan secara langsung bagi mahasiswa menjadi salah satu alasan penting diadakannya Kuliah Kerja Lapangan oleh Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata.
Kuliah Kerja Lapangan yang diikuti oleh 57 mahasiswa angkatan 2014 dan 2015 ini dilaksanakan pada hari Senin (25/7) hingga Jumat (29/7) dan didampingi oleh Ir. David Widianto, M.T. bersama dengan Ir. Drs. Djoko Setijowarno, M.T.
Selama 5 hari, mahasiswa Prodi Teknik Sipil tersebut mengunjungi 3 proyek dan 2 kunjungan perusahaan, yaitu proyek pembangunan rel kereta api milik PT Railink di Bandara Soekarno Hatta, pembangunan Tol Pejagan – Pemalang Seksi III dan IV, pembangunan Mass Rapid Transit, dan mengunjungi Perum Jasatirta II PLTA Waduk Ir. H. Djuanda dan PT KAI Commuter Jabodetabek.
“Fokus dari kegiatan KKL kami adalah mengunjungi proyek pembangunan Mass Rapid Transit di Senayan, Jakarta Pusat. Merupakan suatu hal yang sangat bermanfaat ketika kami melakukan kunjungan ke proyek tersebut, karena selain pembangunan MRT mungkin tidak akan dilaksanakan lagi di luar Kota Jakarta dalam jangka waktu yang dekat, tentu tidak semua orang juga bisa masuk dan melihat secara langsung ke dalam terowongan dan melihat bagaimana Tunnel Boring Machine atau alat penggali bekerja,” jelas Johanna Indah, selaku ketua dari kegiatan KKL tersebut.
Mass Rapid Transit sendiri merupakan angkutan cepat terpadu Jakarta yang beroperasi di bawah tanah. Pembangunan ini telah dimulai pada September 2015 dan diperkirakan akan selesai pada tahun 2018. Dengan pekerjaan tahap I (jalur Lebak Bulus – Bundaran HI) yang ditarget akhir tahun ini selesai dan pekerjaan tahap II (jalur Bundaran HI – Kampung Bandan). Tunnel Boring Machine atau alat penggali terowongan MRT ini didatangkan dari negeri Sakura, Japan Tunnel Systems Corporation (JSTC) yang diberi nama “Antareja” dan “Mustika Bumi” oleh Jokowi.
Menyadari teknologi makin canggih
Walaupun fokus dari kegiatan KKL ini adalah pembangunan MRT, mahasiswa tetap antusias terhadap kunjungan pembangunan Tol Pejagan – Pemalang, pembangunan rel kereta api, kunjungan ke PLTA Waduk Ir. H. Djuanda, dan menaiki KRL dari Stasiun Juanda hingga Stasiun Kota Jakarta.
Salah satunya adalah Dika Ananditya, mahasiswa teknik sipil angkatan 2014 ini juga menjelaskan, “Saat kunjungan ke waduk, sebelumnya kami tidak tahu bahwa muncul banyak gas H2S di dalamnya dan banyak sekali generator – generator untuk pembangkit listrik. Begitu pula saat kami datang ke pembangunan tol, meskipun pekerjaannya butuh waktu yang lama karena ada pembebasan lahan, tapi untuk segi pengontrolannya ternyata sangat mudah karena dibantu oleh drone. Kami juga semakin sadar tentang makin canggihnya teknologi sekarang, PT Railink dan PT KAI sudah mulai menerapkan system pembelian tiket non-cash dan gate tap in untuk masuk ke dalam peron. Di KKL ini kami bisa belajar sekaligus bermain. Belajar, karena kami dapat melihat langsung situasi di dalam proyek. Bermain, karena sekaligus menjadi rekreasi” jelasnya.
Ir. David Widianto, M.T. juga menjelaskan bahwa Kuliah Kerja Lapangan ini sangat baik untuk mahasiswa, karena dapat melihat secara langsung proyek besar dan merasakan betapa pentingnya menguasai teori teknik sipil untuk dapat dipraktekkan dengan benar. Mahasiswa bisa lebih semangat dalam perkuliahan dan mengerjakan tugas sesuai arahan dosen, dan mahasiswa bisa lebih terdorong banyak bertanya untuk meningkatkan wawasan dan penguasaan ilmu teknik sipil. Dengan mengikuti KKL ini, mahasiswa juga dapat lebih menyadari betapa pesatnya kemajuan rekayasa teknik sipil sehingga perlu kerja keras untuk dapat menguasai ilmu tersebut. (kontribusi oleh Prodi Sipil Unika)
DKV SCU Bicara Strategi Komunikasi Visual, Tekankan Pendekatan Etika dalam Proses Kreatif
Menggandeng PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE Express), Program Studi