Unika Soegijapranata membuka kelas Indonesian Traditional Herbal Medicine atau Jamu, di Fakultas Teknologi Pertanian untuk mahasiswa asing yang datang dalam program darmasiswa.
Enam mahasiswa yaitu Menderika Ny Hanita Radrianaivo (Madagaskar), Razafinandrasana Chintya (Madagaskar), Miroslava Rizmanova (Slovakia), Park Bum-Jin (Korea Selatan), Aaron Michael Bonila (Amerika Serikat) dan Aibar Alexander Meza Pererla (Venenzuela) mengikuti program Darmasiswa.
“Darmasiswa adalah program beasiswa yang diberikan oleh pemerintah Indonesia mahasiswa di seluruh dunia, untuk belajar mengenai kebudayaan Indonesia. Program Darmasiswa ini diadakan di 70 universitas di Indonesia, satu di antaranya adalah Universitas Katolik Soegijapranata, Semarang,” Terang Kepala International Office Unika Soegijapranata, Dr Ekawati M Dukut, dalam keterangan tertulis kepada Tribun Jateng, Senin (5/9/2016).
Menurutnya, kelas Indonesian Traditional Herbal Medicine ini dianggap cukup menarik perhatian mahasiswa asing, melihat beberapa universitas lainnya hanya membuka kelas tentang seni dan budaya Indonesia. Sejak seminggu yang lalu, mahasiswa asing telah diberikan sosialisasi dan pengenalan kampus oleh Dr Ekawati dan Dr Ridwan Sanjaya, selaku Wakil Rektor IV UnikaSoegijapranata.
Setelah mengkuti sosialisasi yang diadakan di Gedung Thomas Aqunias, Unika soegijapranata, keesokan harinya keenam mahasiswa darmasiswa diaajak untuk mengikuti campus tour oleh beberapa anggota Global Friends (GF).
“Selain diajak untuk mengenal atau beradaptasi di lingkungan kampus, ke enam mahasiswa ini juga diajak berkeliling di Kota Semarang oleh beberapa mahasiswa Unika. Mereka mengikuti city tour ke berbagai tempat wisata di Semarang, seperti Pagoda Avalokitesvara, Sam Poo Kong, Kawasan Kota Lama, dan Lawang Sewu,” imbuh Ekawati
Ia menjelaskan, enam mahasiswa asing itu akan belajar tentangjamu selama satu semester kedepan.
“Mereka mengaku sangat senang ketika dapat belajar beradaptasi dengan Kota Semarang, karena mereka dapat belajar banyak hal baru. Mulai dari bahasa, kebiasaan-kebiasaan baru dan harus mulai dapat beradaptasi dengan suhu Kota Semarang yang cukup panas pada saat siang hari,” tandasnya. (http://jateng.tribunnews.com)
DKV SCU Bicara Strategi Komunikasi Visual, Tekankan Pendekatan Etika dalam Proses Kreatif
Menggandeng PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE Express), Program Studi