Mungkin bagi sebagian kalangan mahasiswa, skripsi merupakan hal yang menjadi momok. Ditambah lagi dengan memikirkan judul serta dosen pembimbing yang sulit. Namun Arif Gunarso justru menikmati setiap proses yang diambilnya dalam menempuh skripsi. Berbekal judul “Content Analysis Pre-On-Post Trip tentang Kota Semarang Sebagai daerah tujuan wisata” berhasil membawanya menuju Sarjana Ekonomi dan menjadi wisudawan yang terbaik dari Manajemen FEB Unika Soegijapranata.
Pria kelahiran Semarang, 18 November 1994 ini tertarik akan dunia manajemen pariwisata. Menurutnya, pariwisata memiliki daya tarik tersendiri. Maka sesuai dengan ketertarikannya ia membuat skripsi yang seturut dengan minatnya. Ia terinspirasi dari para turis yang sebelumnya pernah tinggal di Semarang dan ingin mengetahui bagaimana tanggapan mereka mengenai segala fasilitas yang ada di kota semarang tersebut. Turis yang dipilih tentu saja bukanlah sembarangan, namun harus memenuhi kriteria yang sebelumnya pernah tinggal di Semarang dan mengadakan kunjungan lagi ke semarang.
Meskipun ia mengambil metode Kualitatif dalam skripsinya, tak menghambatnya untuk terus berusaha menyelesaikan skripsinya. Menurutnya, skripsi tersebut merupakan tantangan yang menyenangkan
“Saya membuat skripsi ini dengan metode kualitatif. Jika biasanya seseorang membuat skripsi kualitatif dengan 3 subjek saja, saya berusaha dengan 10 subjek yang dijadikan penelitian. Memang sulit, namun prosesnya juga menyenangkan. Tak jarang juga saya ditolak oleh turis ketika diminta kesediaannya untuk diwawancara, namun itu bukanlah suatu penghalang, justru menjadi penyemangatnya untuk menyelesaikan skripsi” ujarnya.
Alumni SMA Sedes Sapientiae ini juga memiliki motto hidup yang selalu dipegangnya yakni “Lakukan yang terbaik untuk mencapai tujuan yang baik pula”.
“Saya selalu memegang prinsip untuk melakukan yang terbaik agar mendapatkan hasil yang baik. Menurut saya, mustahil bila suatu aktifitas yang dijalankan dengan bermalas-malas akan menghasilkan buah yang manis. Tentulah aktifitas tersebut harus dilakukan dengan sepenuh hati, sungguh-sungguh serta dilakukan yang terbaik” ucapnya.
Berbagai kegiatan di dalam dan diluar kampus pun selalu ia lakukan, seperti salah satunya menjadi Ketua BEMU Periode 2014/2015. Walaupun kegiatan penuh, ia selalu membagi porsi antara belajar dan berorganisasi. Dan Arif bisa membuktikan bahwa belajar sambil berkegiatan tak mengganggu kegiatan akademiknya. Dengan meraih IPK 3,83 Arif bisa menjadi contoh aktifis yang tetap cemerlang dalam dunia akademik. Selain kegiatan berorganisasi, Arif juga memiliki hobi tersendiri yang sekaligus menjadi dunia yang ditekuninya saat ini, yakni MC (Master of Ceremony). Tak terhitung berbagai acara pernah ia bawakan, baik dalam kampus maupun di luar kampus.
Ketika ditanya mengenai awal mula ia berkuliah di Unika, ia mengutarakan mengapa ia memilih Unika sebagai tempatnya untuk menimba ilmu,
“Saya memilih Unika karena memang sejak awal saya sekolah di lembaga Swasta Katolik dan ketika kuliah saya menjadi tak ragu untuk memilih Unika. Selain itu, tenaga kependidikan serta staf-stafnya juga sangat ramah. Mau membantu saya ketika saya berada dalam kesulitan. Saya juga mendapatkan banyak pelajaran dan manfaat selama berkuliah di Unika. Pengalaman tersebut kelak akan menjadi pengalaman indah yang tak terlupakan oleh saya. Semoga Unika tetap menjadi kampus pilihan masyarakat dan semakin mengembangkan diri dengan membuka program studi baru yang dapat menunjang kegiatan kampus. Saya percaya Unika bisa terbang melampaui dari yang saat ini.” (Ign)
DKV SCU Bicara Strategi Komunikasi Visual, Tekankan Pendekatan Etika dalam Proses Kreatif
Menggandeng PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE Express), Program Studi