Sebagai pemenang ajang kompetisi Student of the Year (SOTY) 2015 Unika Soegijapranata, saya (Lorentia) bersama dengan dua teman saya (Ivan dan Monica) mendapat kesempatan untuk mengikuti kegiatan konferensi tahunan anggota Association of Southeast and East Asian Catholic College and Universities (ASEACCU), belum lama ini.
Kegiatan tersebut diselenggarakan di Kota Broome di bagian utara wilayah Australia Barat. ”Valuing Indigenous Cultures and Traditions in the Care for our Common Home” yang merupakan tema konferensi tahun ini juga telah mengingatkan kami untuk selalu menjaga dan menghargai budaya dan tradisi yang kita miliki.
Dapat bertemu dengan para mahasiswa dari berbagai negara, mengetahui sejarah dan budaya dari suku Aborigin di Beagle Bay, menikmati keindahan pantai dan bintang di Cable Beach merupakan sebagian pengalaman dan wawasan yang telah kami dapat selama berada di Broome. Rasanya tidak puas jika berada di Australia tetapi tidak mampir ke Sydney.
Ya, Sydney adalah Ibu Kota Negara Bagian New South Wales (NSW) sekaligus menjadi ikon Australia. Kota multikultural yang memiliki banyak pesona bagi para wisatawan ini merupakan pilihan kami untuk pergi berlibur selama lima hari.
Butuh waktu selama 2 jam 40 menit dari Broome menuju Perth dan 4 jam 10 menit dari Perth ke Sydney karena belum ada penerbangan langsung dari Broome menuju Sydney sehingga kami harus transit terlebih dahulu di Perth. Setibanya di Bandara Kingsford Smith Sydney, hal utama yang terlintas dalam pikiran kami adalah mengenai sistem transportasi di kota itu.
Sejak 1 September 2014, pemerintah NSW telah mengeluarkan sistem Opal Card yaitu sebuah kartu yang bisa digunakan untuk semua jenis transportasi umum, yakni kereta api, kapal feri, bus, dan kereta ringan.
Penggunaannya pun sangat mudah. Cukup tap-on saat kita naik dan tapoff saat kita turun pada alat pemindai. Opal Card bisa diisi ulang di geraigerai terdekat yang menyediakan jasa top-up tanpa dikenakan biaya apapun.
Aplikasi Opal Travel
Kita tidak perlu khawatir dengan rute perjalanan karena kita dapat mengunduh aplikasi Opal Travel yang dapat memberikan informasi lengkap mengenai harga, rute, dan jenis transportasi apa yang bisa kita gunakan untuk melakukan perjalanan.
Selain keempat jenis transportasi tersebut, juga masih ada taksi dan bus wisata yang sangat mudah kita temukan, tapi tentu saja bukan pilihan tepat jika kita ingin menghemat biaya transportasi.
Mencari penginapan di pusat kota menjadi pilihan kami, selain bisa ke mana-mana dengan mudah, kami juga bisa menekan biaya dengan berjalan kaki menuju stasiun terdekat dan tentu saja tempat wisata yang ingin kami kunjungi.
Saat di Sydney, kami menginap di Springfield Lodge Hotel yang terletak di daerah Potts Point. Hanya butuh 2 menit untuk menuju stasiun terdekat dengan berjalan kaki. Rasanya aneh jika berlibur ke Sydney tetapi tidak sempat berfoto dengan bangunan paling ikonik di Australia.
Mengunjungi Sydney Opera House, Sydney Harbour Bridge, dan Royal Botanical Garden merupakan pilihan pertama kami dalam menikmati keindahan Sydney. Selama berkeliling, kami selalu terhibur dengan berbagai atraksi jalanan yang unik dan kreatif.
Kami mengunjungi St Mary Cathedral Church, gereja Katolik terbesar di Sydney. Gereja itu terletak tidak jauh dengan Hyde Park, taman yang memiliki nuansa keindahannya tersendiri, terutama saat awal musim semi.
Tidak terlewatkan, kami juga mengunjungi Taronga Zoo dan Sea Life Aquarium. Untuk sampai ke Taronga Zoo kami harus menggunakan kapal feri yang berangkat dari Circular Quay. Butuh waktu kurang lebih 10- 15 menit dengan menggunakan kapal feri.
Selama berada di Taronga Zoo kami mendapat informasi yang menarik bahwa ternyata banyak sekali spesies asli Australia yang tidak dapat ditemukan di mana pun selain di Australia. Dari berbagai spesies Australia yang paling terkenal adalah koala dan kanguru. Tentu saja menjadi hal wajib bagi kami untuk berfoto bersama kedua spesies lucu ini.
Keelokan Terumbu Karang
Australia merupakan negara yang memiliki habitat terumbu karang terbesar di dunia yang berada di Negara Bagian Queensland. Di Sea Life Aquarium yang terletak di area Darling Harbour, kami dapat menikmati keelokan warnawarni terumbu karang dengan aneka jenis ikan yang membuat mata kami tidak bosan untuk memandangnya.
Selain itu, di Sea Life Aquarium kami juga bisa melihat dugong dan ikan hiu yang berenang di sekitar kita bahkan dalam jarak yang sangat dekat.
Sydney Tower Eye yang berada di puncak Gedung Westfield juga menjadi salah satu tempat yang kami kunjungi pada malam hari. Meskipun bukan menjadi gedung menara tertinggi di dunia, Sydney Tower Eye dapat memberikan pemadangan indah Kota Sydney dari titik tertinggi dengan sudut pandang 360 derajat.
Selama berada di Observation Deck, selain dapat menikmati pemandangan secara langsung, kami juga terhibur dengan fasilitas teropong binokular dan screen panels yang dapat memberikan informasi menarik mengenai seluruh gedung-gedung terkenal di Sydney.
Meskipun berada di Sydney, kami juga masih bisa menikmati nuansa keindahan arsitektur taman China yaitu Chinese Garden of Friendship. Menikmati udara sejuk dengan pemadangan taman yang indah menjadi pilihan yang sangat tepat.
Kami pun bisa menemukan berbagai pilihan Chinese food di Chinatown dan letaknya pun tidak jauh dari pusat kota. Kami juga berkunjung ke Paddy’s Market yang merupakan tempat pusat penjualan oleh-oleh khas Australia.
Queen Victoria Building atau biasa disebut QVB juga menjadi pilihan yang tidak boleh terlewatkan jika berada di Sydney. Di mal yang memiliki desain bangunan khas Eropa abad pertengahan ini, kita bisa menemukan banyak pilihan barang bermerek.
Sebelum datang ke mal yang berada di George Street ini, pastikan dahulu kita telah melihat jadwal buka tutup QVB di website resmi mal tersebut karena mal di Sydney memiliki jam tutup lebih awal dibandingkan mal yang ada di Indonesia. Soal kuliner tidak perlu khawatir karena hampir seluruh jenis makanan ada di Sydney.
Kita bisa menikmati waktu dengan minum kopi di berbagai kafe yang tersebar di pinggir jalan, menikmati pancake khas Sydney dan mencoba gelato messina yang sangat terkenal. Menikmati begitu beragamnya halhal menarik di Sydney, rasanya kita tidak akan pernah bosan berada di salah satu kota terindah di dunia tersebut.
( Suara Merdeka 9 Oktober 2016 Hal. 17, http://berita.suaramerdeka.com )