Apakah Anda pernah mendengar seorang dokter mengobati orang sakit namun tidak dibayar dengan uang atau asuransi ? Dokter itu tidak keberatan dibayar dengan barang bekas seperti botol, plastik atau kardus? Kalau ada barang kali hanya dr Gamal Albinsaid.
Dia tercatat sebagai seorang dokter yang memiliki Klinik Asuransi Sampah atau Klinik Kesehatan Indonesian Medika di Jalan Kedawung No 17 dan Jalan Kiai Paseh No 1B Kota Malang.
Pria lulusan Universitas Brawijaya ini kemarin memberikan inspirasi di hadapan ratusan mahasiswa Unika dalam acara “Talkshow Soegijapranata Promotes Local Community and Global Citizenship”. Kegiatan yang diadakan Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Pendidikan (LP3) Unika ini membuat banyak mahasiswa terkesima.
Dokter Gamal menerangkan, ide ini dilakukan sejak 2011 silam. Dia merasa prihatin masih banyak warga miskin yang belum memiliki asuransi kesehatan atau BPJS Kesehatan.
“Bila ada orang yang sakit atau operasi kami bantu, membayarnya dengan menjual barang bekas. Minimal premi penjualan barang bekas bisa Rp 10 ribu. Tujuannya juga untuk mengurangi jumlah sampah berserakan dan membiasakan masyarakat membudayakan hidup sehat tanpa sampah, ” jelasnya.
Dikatakan, selama ini dia juga tidak sendirian karena dalam mengumpulkan dana membantu orang sakit. Dia bekerjasama dengan para relawan, bikin asuransi, menawarkan pinjaman tanpa bunga dan bikin program “Ayo Tolong” mencari dana.
“Alhamdulillah, member kita sudah mencapai 200 orang lebih, dan dana sering terkumpul hampir Rp 1 miliar. Sudah banyak pasien yang kita bantu, diantaranya ada yang operasi kanker dan lain-lain,” jelasnya.
Kepala LP3 Unika, Dr Alberta Rika Pratiwi MSi mengatakan, pihaknya sengaja mengundang dr Gamal Albinsaid karena dokter muda berusia 27 ini sangat menginspirasi anak muda. “Dia rela bekerja sosial untuk orang banyak yang membutuhkan, dan bahkan juga pernah diundang dalam sebuah televisi nasional swasta karena bisa memberikan motivator,” jelasnya.
( http://jatengpos.co.id )
DKV SCU Bicara Strategi Komunikasi Visual, Tekankan Pendekatan Etika dalam Proses Kreatif
Menggandeng PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE Express), Program Studi