The main hope of a nation lies in the proper education of youth – Desiderius Erasmus – Bila diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia adalah “Harapan utama sebuah bangsa terletak pada pendidikan layak bagi pemuda”. Itu adalah sedikit kutipan singkat dari seorang tokoh humanis dari Belanda yang saat ini namanya diabadikan menjadi sebuah nama universitas di Rotterdam, Belanda. Selain terkenal sebagai negara kincir angin dan keindahan bunga tulipnya, Belanda juga merupakan salah satu negara dengan tingkat pendidikan yang baik. Di tahun 2012-2013 ada lebih dari 90.500 mahasiswa internasional di Belanda. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas perguruan tinggi di Belanda tidak perlu diragukan lagi.
Tidak seperti perguruan tinggi di negara lain, Belanda memisahkan perguruan tinggi menjadi universitas riset dan universitas ilmu terapan. Perbedaannya adalah universitas riset melatih mahasiswa dalam studi akademis dan penelitian sedangkan universitas ilmu terapan berorientasi pada penerapan praktis ilmu pengetahuan. Perbedaan lainnya terletak pada pencapaian gelar utamanya, universitas riset menyediakan program studi hingga gelar doktor (PhD) sedangkan universitas ilmu terapan hanya sampai pada gelar master.
Program beasiswa menjadi pilihan yang dicari mahasiswa dalam menjalani studi di luar negeri. Salah satunya adalah program yang diselenggarakan oleh Nuffic Neso, yaitu sebuah organisasi internasional yang bekerja sama dalam pendidikan tinggi. Organisasi ini akan membantu para mahasiswa untuk bisa berkuliah di luar negeri, khususnya di Belanda. Ada beberapa program beasiswa yang bisa diikuti, misalnya Studeren in Netherland (StuNed), Orange Tulip Scholarship (OTS), Netherland Fellowship Progrrame (NFP), Erasmus, dan Tempus. Masing-masing program ini memiliki syarat dan ketentuannya tersendiri. Ada yang menyediakan beasiswa dengan memotong uang kuliah atau juga ada yang langsung memberikan beasiswa penuh.
Pada hari Rabu (19/10) lalu, International Office Unika Soegijapranata menyelenggarakan roadshow mengenai beasiswa di beberapa negara, salah satunya adalah dari Belanda. Dalam kesempatan tersebut IO menghadirkan Bu Indhira Sembiring Meliala,, alumnus Universitas Rotterdam Belanda. “Tidak ada yang perlu ditakutkan ketika memilih untuk berkuliah di Belanda karena masyarakat disana adalah orang yang ramah dan terbuka. Belanda juga merupakan negara yang kaya akan budaya, festival dan tempat rekreasi. Dalam hal transportasi Belanda juga memiliki kemudahan karena fasilitas transportasi umumnya yang sangat memadai. Tingkat keamanan dan resiko kejahatan di Belanda juga rendah didukung dengan polisi yang ramah dan siap membantu masyarakat. Kendala bahasa juga tidak perlu dipikirkan karena mayoritas masyarakat Belanda dapat berkomunikasi menggunakaan bahasa inggris, maka kita tidak perlu khawatir dengan masalah bahasa,” tuturnya.
Pemerintah Belanda juga memberikan kesempatan bagi mahasiswa asing untuk mengambil kerja sampingan (part time). Dengan kesempatan ini mahasiswa bisa mendapatkan tambahan uang saku untuk kebutuhan sehari-hari ataupun untuk travelling. Setelah lulus mahasiswa asing juga diberi kesempatan untuk mencari pekerjaan di Belanda selama 1 tahun dengan menggunakan Zoekjaar Visa. Dalam kurun waktu satu tahun kita harus mendapatkan pekerjaan dengan minimal gaji sebesar €2.500 per bulan.
Persyaratan yang harus disiapkan ketika memutuskan untuk kuliah di Belanda tentunya adalah transkrip nilai, ijazah, sertifikat TOEFL atau IELTS (minimal 6,5-7), dan yang terpenting adalah motivation letter. Maka dari itu, tidak perlu ragu lagi untuk melanjutkan kuliah di Belanda karena ada begitu banyak pengalaman berbeda dan unik yang akan didapatkan. (Ast)
DKV SCU Bicara Strategi Komunikasi Visual, Tekankan Pendekatan Etika dalam Proses Kreatif
Menggandeng PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE Express), Program Studi