SEMARANG – Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menyatakan bersedia menjadi salah satu Dewan Penyantun Unversitas Katolik (Unika) Soegijapranata Semarang. Hal itu disampaikan Jonan kepada Rektor Unika Prof Dr Budi Widianarko saat masih menjadi Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero), di Stasiun Tawang, baru-baru ini.
Jonan menyatakan keinginannya untuk tetap peduli pada dunia pendidikan. Karakter manusia, menurut Jonan, dapat dibentuk dari pola pendidikan yang diberikan sejak dini. Sumber daya manusia
yang diproduksi dunia pendidikan seharusnya menghasilkan karakter yang sadar akan tugas dan tanggung jawabnya dalam dunia kerja, dan melaksanakan segala tugas dan tanggung jawabnya tanpa
memikirkan kepentingan pribadi.
Dosen dan semua tenaga pendukung perkuliahan harus memiliki kompetensi dan pengalaman di bidang masing-masing. Dalam pertemuan tersebut, Jonan membeberkan pengalaman saat menjabat
sebagai direktur PT KAI. Dia menyatakan, setidaknya 2/3 bagian dari pembenahan di tubuh BUMN adalah pembenahan sumber daya manusia.
”Membenahi BUMN ibarat membersihkan ruangan. Yang perlu dibersihkan terlebih dulu adalah bagian atas. Dengan demikian, semua kotoran dapat turun ke bawah. Jika di bagian atas sudah bersih, bagian bawah akan lebih mudah dibersihkan dan dibenahi,” katanya.
Unika menyambut gembira kesediaan Jonan menjadi Dewan Penyantun. Saat ini dibutuhkan sosok yang dapat dijadikan figur yang baik dan telah teruji publik. Figur yang demikian dapat memberikan masukan yang berarti bagi Unika. ”Melalui sepak terjangnya yang jelas dan nyata di dunia perkeretaapian, Jonan diharapkan dapat memberikan masukan dan ide-ide besar untuk perkembangan dunia pendidikan di Unika,” kata Prof Budi Widianarko, dalam rilis yang dikirim ke Suara Merdeka, kemarin. (D9-37)
DKV SCU Bicara Strategi Komunikasi Visual, Tekankan Pendekatan Etika dalam Proses Kreatif
Menggandeng PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE Express), Program Studi