Ketertarikannya pada jamu dan Bali, membawa seorang manajer di Slowakia belajar di Unika Soegijapranata melalui program Darmasiswa. Miroslava Rizmanova mahasiswi master degree di Matej Bel University, Banská Bystrica belajar 10 bulan di Indonesia.
Ia sengaja mempelajari jamu karena ketertarikannya pada pengobatan tradisional. Dara 26 tahun yang rela mengorbankan pekerjaannya itu memandang pengobatan yang baik menggabungkan western medicine dan eastern medicine.
Pertama kali mendengar program Darmasiswa dari pengumuman yang di universitas tempatnya kuliah. Saat mendengar lokasi negaranya adalah Indonesia, bayangan yang muncul adalah Bali.
Tetapi lantaran terkendala bahasa, ketika mendengar ada kesempatan belajar jamu dan Bahasa Indonesia di Semarang maka dia langsung mendaftarkan diri program Darmasiswa Traditional Herbal Medicine di Unika Soegijapranata.
“Di Slovakia, juga terdapat semacam pengobatan tradisional akan tetapi tidak menjadi suatu budaya seperti di Indonesia dan di negara kami juga tidak terdapat minuman yang seperti jamu. Hanya saja ketika saya sakit, biasanya saya membiasakan untuk minum teh jahe,” kata dara yang akrab disapa Mira.
Biasanya kakek ataupun neneknya memiliki resep yang dapat digunakan untuk mengobati flu. Tetapi orang-orang saat ini lebih memilih langsung merujuk ke dokter ketika sakit. ( http://berita.suaramerdeka.com )
Serah Terima Jabatan Ormawa FHK SCU
Fakultas Hukum dan Komunikasi (FHK) Soegijapranata Catholic University (SCU) melaksanakan Serah