Belakangan ini berbagai metode untuk mengolah ‘produk samping’ (by product), yang dihasilkan dari suatu proses produksi makanan, semakin banyak dikembangkan. Perkembangan ini dilatarbelakangi oleh banyaknya produk sampingan yang masih memiliki manfaat konsumsi, misalnya kandungan nutrisi yang tinggi, namun tidak digunakan untuk memenuhi kebutuhan gizi manusia yang masih kurang atau bahkan menjadi limbah yang terbuang.
Oleh karena itu, tujuan dari pengolahan produk samping ini untuk mengurangi jumlah limbah yang berpotensi menjadi sumber pencemaran lingkungan dan menyelamatkan sumber-sumber nutrisi yang masih dapat dimanfaatkan sebagai sumber gizi yang relatif murah.
“Untuk saat ini, pengolahan produk samping untuk mendapatkan bahan makanan belum menjadi prioritas utama dalam dunia pangan karena belum ada dorongan yang kuat untuk mendapatkan makanan dengan cara tersebut. Pasalnya, hampir seluruh kebutuhan akan makanan masih dapat dipenuhi dengan bahan pangan dan teknologi yang sekarang ada”. begitu tutur Dr. Probo Y. Nugrahedi yang ikut menjadi peserta diskusi tersebut.
Diskusi ini merupakan seri diskusi kedua yang diadakan pada Selasa (22/11) bertempat di Ruang Seminar dan bertemakan “Food for the Future” dan dimoderatori oleh Irfan Aditya Setyadji (mahasiswa semester 3 Program Studi Teknologi Pangan) serta dihadiri oleh mahasiswa S1, S2 dan juga beberapa dosen FTP.
Teknik pengolahan yang digunakan bergantung pada jenis produk sampingan yang dihasilkan. Salah satu contoh kasusnya yaitu kacang tanah, yang bisa menghasilkan produk sampingan yang terbilang cukup banyak seperti kulit kacang tanah, kulit ari kacang tanah, dan peanut meal (hasil perasan kacang tanah untuk diambil minyaknya).
Selain kacang tanah, ampas pengolahan kacang kedelai atau yang biasa kita kenal sebagai tempe gembus, sebenarnya memiliki berbagai aplikasi lain yang lebih menarik seperti burger vegan (burger vegetarian). “Hal ini tidak menutup kemungkinan bahwa ampas kacang kedelai dapat dimanfaatkan sebagai pengganti daging bagi vegetarian dan vegan di masa depan mengingat trend vegan food ini semakin meningkat secara global”jelas Irfan.
Tidak kalah menarik adalah produk samping dari singkong. Kulit singkong yang biasa kita buang ternyata dapat diolah lagi menjadi tepung atau keripik. Hal ini disampaikan oleh mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Peduli Pangan Indonesia (HMPPI) dalam sesi seminar tersebut. (Cal)
Serah Terima Jabatan Ormawa FHK SCU
Fakultas Hukum dan Komunikasi (FHK) Soegijapranata Catholic University (SCU) melaksanakan Serah