Tim Mahasiswa Prodi Teknik Elektro Unika Soegijapranata Semarang belum lama ini berhasil keluar sebagai Juara I Lomba Aerocreation Institut Teknologi Bandung (ITB) 2017 yang diselengarakan Keluarga Mahasiswa Penerbangan ITB.
Tim terdiri Dimas Arifiyan, Ignatius Wisnu Adi Nugroho, Gregorius Dimas Wahyu dan Lidya Gita Ronauly didampingi dosen Unika Dr F Budi Setiawan ST MT dan Felix Yustian Setiono ST MT berhasil mengalahkan beberapa tim perwakilan dari beberapa perguruan tinggi ternama di Indonesia.
"Menjadi istimewa bagi Unika karena event Aerocreation 2017 ITB baru pertama kali diikuti oleh Unika Soegijapranata. Lomba Aerocreation ITB 2017 mengangkat tema Inovasi Teknologi, Bisnis, dan Sistem Manajemen Dirgantara di Indonesia. Pada event ini, perwakilan Unika memilih subtema Teknologi Unmanned Aerial Vehicle (UAV) atau pesawat tanpa awak untuk Kebutuhan NKRI dengan mengajukan esai berjudul ‘Drone Corner’ dimana Drone Corner merupakan pusat kontrol drone," ujar Wahyu, salah satu anggota tim.
Menurut Wahyu, drone dapat dipakai untuk menyelesaikan berbagai masalah seperti mengawasi lalu lintas, memadamkan kebakaran dalam lingkup kecil dan mencari pelaku kriminal. Hingga saat ini, pemerintah Indonesia masih enggan menggunakan drone sebagai problem solver untuk berbagai permasalahan karena pemerintah belum siap untuk menyediakan fasilitas berupa pusat kontrol drone.
Drone Corner memiliki fungsi yang sama seperti terminal angkutan bus dan airport untuk pesawat dimana drone corner berperan sebagai sentralnya. Dalam lomba ini, tim Unika menggunakan 2 jenis drone yaitu Vertical Take-Off Landing (VTOL) milik DJI Phantom 4, Matrice 500, dan Matrice 100. Jenis drone ini memiliki kemampuan mengangkat beban berat. Tipe drone lainnya yang dipakai tim Unika tipe Fixed Wing AeroTerrascan AI450 yang memiliki kemampuan ketahanan baterai namun kelemahannya drone ini tidak dapat membawa beban berat. (http://krjogja.com)