Bermodal ilmu hukum dan pengalaman yang ia miliki, Yovita Indrayati, ingin memberikan sumbangsih dalam pembuatan kebijakan pemerintah maupun perusahaan. Dosen Fakultas Hukum dan Magister Hukum Universitas Katolik Soegijapranata (Unika) ini ingin produk hukum atau regulasi yang dikeluarkan berpihak pada masyarakat.
Perhatiannya kepada masyarakat sudah ia curahkan sejak masih muda. Terlebih dalam memberikan kritik terhadap kebijakan pemerintah yang tidak berpihak pada masyarakat. ”Dulu masih muda meledak ledak. Kalau ngomong selalu bikin telinga merah. Tapi setting waktu mempengaruhi pola pikir saya,” ujar praktisi hukum lingkungan ini.
Semakin ke sini, Yovita memiliki pola pikir bahwa untuk membantu masyarkat, ia harus masuk secara langsung ke dalam sistem yang ada. Tidak hanya memberikan kritik dan komentar pedas, tapi harus turut serta memberikan sumbangsih dalam pembuatan kebijakan.
”Cara membantu masyarakat harus masuk dalam sistem Pemerintah. Dengan ilmu saya, saya harus membantu dengan memberikan masukan-masukan agar tercipta kebijakan yang berpihak kepada masyarakat,” ujarnya.
Saat ini dirinya menjadi konsultan dalam penyusunan kajian dan regulasi di Pemerintahan (Pemerintah Daerah dan Kementerian) dan Perusahaan. Dengan ilmu yang ia miliki, diharapkan bisa tercipta kebijakan yang berpihak pada masyarakat. ”Pertama kali dulu saya membantu menyusun regulasi lingkungan hidup di Kota Semarang,” ceritanya.
Ia sadar, menjadi pejabat publik tidaklah mudah. Terlalu banyak persoalan yang harus diselesaikan. Dengan hanya memberikan kritikan pedas, menurutnya tidak akan dapat membantu menyelesaikan persoalan.
”Yang saya miliki sekarang bukan untuk mengkritik mereka. Tapi untuk membantu menyusun regulasi. Sekarang, untuk membantu masyarakat tidak melulu harus jadi oposisi pemerintah,” ujar wanita yang juga sering menjadi narasumber dan fasilitator dalam penyusunan Regulasi dan Kebijakan, terutama di bidang Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana yang diselenggarakan oleh NGO (antara lain Mercy Corps, Yayasan Sheep Indonesia, LBH, ini.
Hingga kini, Yovita masih aktif bersama teman-teman di NGO tersebut. Dapat membantu membuat produk hukum dalam penanggulangan bencana di daerah juga menjadi kebahagiaan tersendiri bagi dirinya. Pasalnya, ia dapat bekerja dengan hal-hal yang dekat dengan masyarakat. ”Saya terbuka. Tuhan menganugerahkan talenta ke saya gratis. Saya harus membantu yang membutuhkan dengan ikhlas pula,” tandasnya. (►https://radarsemarang.com)