DALAM mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi di bidang pengabdian kepada masyarakat, Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata, Semarang, Jawa Tengah rutin menggelar Kuliah Kerja Nyata (KKN) bagi para mahasiswanya di semester Gasal. Pada periode Gasal 2016/2017 ini, mereka mengadakan KKN di empat desa di wilayah Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.
Selama 31 hari, sebanyak 109 mahasiswa peserta KKN disebar ke empat desa. Mereka tinggal dan menjalani dinamika hidup bersama penduduk sejak Jumat, 13/1/2017. Seperti diberitakan laman resmi Unika Soegijapranata, unika.ac.id, Rabu, (1/2/2017), setelah hampir sebulan, pada Rabu, 1/2/2017, para peserta KKN ini menutup kegiatan dengan berpamitan kepada Camat Gubung Teguh Harjokusumo.
Menurut Teguh Harjokusumo, sejak 2012 sampai 2017 kecamatan Gubug dipilih menjadi tempat KKN Unika Soegijapranata. Lewat kegiatan itu, banyak masyarakat merasakan efek positif karena kegiatan KKN dapat memberikan warna tersendiri dalam masyarakat lewat pendampingan bidang pendidikan di PAUD, TK sampai SD. Tak hanya dalam pendidikan, para peserta KKN juga dilibatkan dalam urusan pemerintahan. “Melalui program KKN yang dilaksanakan secara berkelanjutan ini, semoga, kerjasama yang sudah terjalin dapat menjadi unsur perekat hubungan antara pemerintah kecamatan Gubug dengan Unika,” tutur Teguh Harjokusumo.
Dalam acara ini, turut hadir pula Kepala Pusat Pengembangan Pemberdayaan Masyarakat (P3M) Unika Soegijapranata Rudi Elyadi. Menurut Rudi Elyadi, KKN pada periode ini memiliki hal yang unik karena Program KKN Unika Soegijapranata dipercaya Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) dengan mendapat dana hibah sebesar 100 juta rupiah untuk program pengentasan kemiskinan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat pedesaan di empat desa di kecamatan Gubug.
Lanjut Rudi Elyadi, Pemerintah Provinsi Jateng telah mempercayakan dana hibah tersebut untuk dikelola peserta KKN dengan pembangunan berbagai proyek infrastruktur. Berbagai proyek itu adalah: Pembangunan MCK untuk rumah ibadah di Desa Mlilir; Pipanisasi di Desa Glapan dengan tujuan agar masyarakat desa mudah mengakses air bersih; Pembangunan bak tower di Desa Genggangtani untuk pengairan area persawahan seluas sepuluh hektar; dan Perbaikan jalan desa sepanjang 200 meter di Penadaran untuk memudahkan akses masyarakat setempat.
“Kami berusaha untuk memegang amanah dari Pemprov Jateng dengan menyelesaikan program KKN ini, program yang berjalan tersebut ditargetkan selesai pada pertengahan Februari dan rencananya setelah program selesai akan diadakan peninjauan langsung oleh BAPPEDA Jawa Tengah,” ujar Rudi.