Pada zaman ini, tantangan untuk menjaga perilaku sehat semakin sulit. Karena kemudahan untuk mengakses informasi, baik informasi yang sifatnya positif maupun negatif dapat didapat siapa saja tanpa filter. Perkembangan teknologi informasi ini juga menjadi salah satu hal yang menjadi faktor menurunnya silaturahmi dan relasi kekeluargaan untuk saling bertatap muka.
“Untuk itulah kami menyelenggarakan diskusi psikologi kesehatan ini,” ungkap Dr. Y. Bagus Wismanto selaku ketua penyelenggara.
Diskusi yang diselenggarakan hari ini (21/11) di Ruang Alan Meyer, Gedung Antonius, menghadrikan beberapa pembicara. Mereka menyampaikan hasil penelitiannya mengenai perilaku sehat (dan perilaku tidak sehat) serta rekomendasinya.
Salah satu hasil penelitian yang dibuat oleh Ratna Supradewi dan Luth Putu Shanti melihat bahwa kemajuan zaman yang diikuti dengan teknologi informasi yang semakin canggih mengakibatkan berkurangnya keakraban dalam hubungan sosial yang nyata. “Hadirnya internet mempermudah seseorang menjadi kecanduan internet. Ini dapat mengubah struktur dan fungsi otak yang dapat mempengaruhi kemampuan kognitif, emosional dan empati,” ungkap hasil penelitian ini.
Sebagai solusi atas permasalahan ini mereka juga menyampaikan beberapa solusi. “Salah satu yang bisa dilakukan adalah dengan ‘terapi keluarga’. Dukungan yang kuat dari keluarga akan dapat menghilangkan kecanduan internet,” tuturnya.
Pandangan lain disampaikan oleh Indriyani Santoso. Ia membeberkan usaha untuk mematahkan mata rantai lingkaran setan perilaku merokok.”Meskipun industri rokok memainkan peran yang besar pada pendapatan negara, namun rokoklah yang juga nantinya menjadi mata pisau keruntuhan generasi bangsa,” tutur alumna Fakultas Psikologi Unika Soegijapranata yang saat ini menjadi pengajar di salah satu SMA di Semarang. (teo)
DKV SCU Bicara Strategi Komunikasi Visual, Tekankan Pendekatan Etika dalam Proses Kreatif
Menggandeng PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE Express), Program Studi