Unika Soegijapranata menjalin kesepakatan kerjasama dengan Pemkab Wonosobo. Hal itu tertuang dalam naskah perjanjian yang ditandatangani Rektor Unika Prof Budi Widianarko dengan Bupati Wonosobo, Eko Purnomo, 25 Februari lalu.
Dalam keterangan pers kepada Tribun, Rabu (1/3/2017). Budi Widianarko menyampaikan kesepakatan tersebut tertuang setelah sebelumnya Unika menggelar refleksi karya.
Kegiatan yang bertujuan mengajak para dosen serta tenaga kependidikan memiliki sifat peduli dan aktif terhadap aneka persoalan masyarakat yang menghambat tercapainya kesejahtaraan hidup masyarakat tersebut tahun ini memang digelar di Wonosobo.
Selama dua hari 370 dosen dan karyawan Unika disebar untuk berkunjung ke 12 desa di 4 kecamatan Kabupaten Wonosobo, untuk menyelami masalah dan potensi dari Kabupaten Wonosobo.
“Fakta yang sungguh menarik dari Kabupaten ini ditetapkan termiskin peringkat 35 di Provinsi Jawa Tengah. Tetapi, apa yang dilihat dari kegiatan sebelumnya oleh rekan-rekan dosen dan tenaga kependidikan saat mengunjungi desa-desa di Kabupaten Wonosobo sama sekali tidak mencerminkan hal tersebut,” jelas Budi Widianarko dalam press release.
Menurutnya, cara mengukur kemiskinan perlu dimodifikasi. Ketika salah satu tolok ukur kemiskinan adalah kecukupan gizi, maka sebagian besar warga Wonosobo mengkonsumsi nasi jagung yang selalu berpasangan dengan ikan asin dan sedikit sayur akan mendapat nilai yang rendah.
“Padahal warga Wonosobo menyantap nasi jagung dan ikan asin bukan disebabkan faktor ekonomi melainkan kedua jenis makanan tersebut telah menjadi bagian budaya yang kental dan menjadi makanan sehari-hari bagi warga Wonosobo,” terangnya.
Terlebih lagi jika melihat potensi pariwisata daerah tersebut yang bertaraf internasional maka kategori kabupaten termiskin menurutnya sangatlah berkebalikan dengan kenyataan.
Wujud kerjasama antara Unika Soegijapranata dengan Pemerintah Kabupaten Wonosobo, adalah dalam pelaksanaan forum kemitraan di bidang pemberdayaan dan pengembangan kapasitas masyarakat.
Eko Purnomo, sebagai Bupati Wonosobo menyambut baik kerjasama tersebuy. Menurutnya, Dalam proses pembangunan, peran pendidikan sangat strategis dalam rangka menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas.
“Untuk itu, saya mewakili Pemerintah Kabupaten Wonosobo berterimakasih atas upayanya untuk membantu pengembangan di bidang pendidikan dan ekonomi terutama dalam menghadapi isu utama atas tingginya angka kemiskinan di Wonosobo sebesar 21,4 % dan menempatkan Wonosobo sebagai Kabupaten termiskin di Jawa Tengah,” pungkasnya. (►http://jateng.tribunnews.com)
Internship Fair FIKOM SCU: Jembatan Mahasiswa Menuju Dunia Industri
Fakultas Ilmu Komputer (FIKOM) Soegijapranata Catholic University (SCU) secara rutin