Kemah Kebangsaan bagi Mahasiswa tingkat Provinsi Jawa Tengah, itulah judul kegiatan yang kami ikuti mulai dari tanggal 23 – 25 November 2014 di kompleks Batalyon daerah Banyubiru, Ambarawa. Kemah ini diikuti oleh 29 Universitas yang berada di daerah Jawa Tengah dengan tujuan menggali lebih dalam rasa cinta tanah air dan meningkatkan rasa nasionalisme khususnya para mahasiswa. Salah satu Universitas yang mengikuti acara ini adalah Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.
Dalam kemah kebangsaan ini, terdapat beberapa kegiatan yang harus diikuti oleh kontingen masing – masing Universitas yaitu Lomba PBB, Lomba Orientering, Lomba Debat Bahasa Jawa, Lomba Penulisan Essay, Lomba Pentas Budaya Jawa Tengah, Lomba Festval Permainan Tradisional, dan masih banyak lagi kegiatannya. Unika Soegijapranata Semarang mengutus 20 orang, yang terbagi dalam beberapa tim untuk dapat mengikuti kegiatan tersebut. Inilah persiapan kami untuk mengikuti kemah kebangsaan, mulai dari latihan PBB, latihan menari, belajar tentang Indonesia, mempersiapkan mosi debat, mencari ide untuk penulisan essay, memikirkan sebuah permainan tradisional dijadikan sebuah permainan modern tanpa menghilangkan tradisionalnya.
Salah satu tim yang menarik dan berbeda adalah tim permainan tradisional. Tim ini mengangkat sebuah permainan tradisional “bentengan” yang telah dimodifikasi menjadi sebuah permainan yang bagus dan bisa dikatakan sama tetapi berbeda dari aslinya. Permainan “bentengan”, biasanya hanya sebuah permainan dimana ada 2 tim yang masing – masing harus bisa menjaga benteng dan merebut benteng lawan. Ternyata tim Permainan Tradisional memberikan sentuhan- sentuhan yang berbeda. Masing – masing orang yang ada di dalam permainan ini akan diberi karakter, ada yang jadi monyet, beruang, dan raja. Karakter tersebut mempunyai tugas masing – masing. Monyet sebagai pelindung benten dan melindungi prajurit beruang serta rajanya. Beruang sebagai prajurit yang memancing lawan dan menangkap lawan, serta menyerang benteng lawan. Raja singa bertugas untuk mengatur strategi, menjaga benteng dan menyerang lawan bila perlu. Penjelasan ini sudah dipresentasikan oleh tim Permainan Tradisional pada tanggal 24 November 2014 sekitar pukul 19.00 kepada para dewan juri dan keesokan harinya, permainan “bentengan” dipraktekkan bersama teman – teman Unika Soegijapranata. Kami bermain dengan sangat antusias, sehingga satu lapangan upacara yang sedemikan luasnya menjadi area permainan “bentengan”. Seharusnya panitia sudah memberikan batas area permainan dari masing – masing kontingen.
Semua persiapan telah kami lakukan dan sudah kami berikan yang terbaik dalam kegiatan ini. Tibalah hasil yang ditunggu oleh kami, dari kontingen Unika Soegijapranata Semarang. Di dalam sebuah perlombaan, ada tim yang menang dan ada pula tim yang diberi kesempatan untuk belajar kembali. Semua usaha dan kerja keras mulai dari proses sampai pelaksanaan berakhir telah membuahkan hasil khususnya tim Permainan Tradisional Unika Soegijapranata, yang terdiri dari Aditya, Katarina, Monic, dan Daryanto telah merebut Juara 1 Lomba Festival Permainan Tradisional tingkat Provinsi Jawa Tengah dengan permainan “bentengan”nya.