Sedari kecil, kehidupan yang serba mandiri telah ditanamkan betul oleh orangtuanya hingga membuat dirinya sukses sampai saat ini. Dia adalah Wenny Setyawati, alumni Fakultas Teknologi Pertanian Unika Soegijapranata angkatan 2010 yang saat ini telah sukses mendirikan toko roti “Frisch Artisan Bakery” bertempat di Jalan Suyudono 130B, Semarang.
Sedari kecil, Wenny telah dibiasakan hidup mandiri, hal ini tidak lepas dari kondisi orangtua yang sibuk membangun bisnis. Wenny sendiri merupakan anak bungsu dari 4 bersaudara dimana ketiga kakaknya senang berolahraga, yakni bulutangkis. Karena senang melihat kakaknya bermain bulutangkis, Wenny mulai tertarik juga untuk bermain bulutangkis. Hobinya ini juga didukung oleh ayahnya yang merupakan mantan pemain bulutangkis.
Pernah Ikut Kejuaraan Dunia
Bermain bulutangkis yang hampir menjadi rutinitas semakin meningkatkan ketertarikan Wenny untuk menekuni olahraga bulutangkis. Ia pun mencoba peruntungan untuk meningkatkan skill yang dimiliki dengan pindah ke Kota Kudus mendaftar di PB Djarum Kudus saat menginjak kelas 6 SD sambil bersekolah di SD Kanisius Kudus. Menginjak kelas 1 SMP, Wenny bersekolah di SMP Keluarga Kudus. Saat menginjak kelas 2 SMP, Wenny memutuskan untuk berhenti berlatih di PB Djarum lalu kembali lagi ke Semarang dan melanjutkan pendidikannya di SMP Maria Mediatrix. Selanjutnya, Wenny meneruskan kariernya di bulutangkis dengan bergabung bersama PB Jaya Raya Jakarta hingga masuk Pelatnas PBSI di Cipayung. Selama berlatih di PB Jaya Raya, Wenny menempuh pendidikan di SMP Negeri Ragunan (sejak kelas 2 SMP) dan SMA Negeri Ragunan (sekolah atlet Ragunan) serta tinggal di asrama atlet Ragunan.
“Selama bersekolah di Ragunan, rutinitas yang dilakukan selain bersekolah juga latihan bulutangkis. Bagi saya, bisa dibilang hal itu sebuah tanggung jawab dengan kewajiban profesi. Untuk waktu latihan sendiri relatif, tiap harinya latihan bulutangkis memakan waktu 5 hingga 6 jam bahkan lebih. Untuk waktu belajar ya hanya sesempat kita saja mungkin kita bisa memanfaatkan waktu belajar sebelum istirahat malam jam 6”tutur Wenny.
Wenny berlatih di Pelatnas hingga awal tahun 2010. Selama di Pelatnas, Wenny pernah ikut berjuang mewakili Indonesia di Kejuaraan Dunia Junior bertempat di India, tahun 2008. Selanjutnya, Wenny memutuskan untuk kembali ke Semarang melanjutkan pendidikannya.
Pilih Teknologi Pangan Karena Hobi Kuliner
“Saat ditanya mengapa memilih Teknologi Pangan, saya hanya tertawa karena saya suka makan dan berkuliner. Berawal dari hobby itu, saya jadi penasaran ingin tahu bagaimana proses membuat makanan. Hal inilah yang membuat saya semakin mantap melangkahkan kaki di Teknologi Pangan Unika Soegijapranata. Saat saya masuk di Teknologi Pangan saya bertemu dengan 2 teman saya, Vania Utami dan Novita Ika Putri (saat ini menjadi dosen Fakultas Teknologi Pertanian Unika Soegijapranata) yang juga memberikan cerita mengenai asyiknya kehidupan mahasiswa FTP yang banyak meneliti makanan. Selain itu, saat ditanya mengapa saya memilih Unika karena merupakan salah satu PTS terbaik di Jawa Tengah” jelas Wenny.
Wenny dapat menyelesaikan kuliahnya di tahun 2014 bulan April. Setahun kemudian, Wenny mendirikan toko roti “Frisch Artisan Bakery” yang bermula dari hobinya membuat roti sedari menjalani proses skripsi yang mengantarkannya menjadi Sarjana Teknologi Pangan (S. TP). Nama Frisch yang berasal dari Bahasa Jerman dipilih karena memiliki arti segar “Freeze” sedangkan Artisan memiliki arti yang sama seperti “homemade” yang berarti tidak semua proses pembuatannya diolah menggunakan mesin sehingga kesan industri roti rumahan masih dapat dirasakan. (Cal)
Serah Terima Jabatan Ormawa FHK SCU
Fakultas Hukum dan Komunikasi (FHK) Soegijapranata Catholic University (SCU) melaksanakan Serah