Bertepatan di hari jadinya yang ke-40, Prof. Dr. F Ridwan Sanjaya, SE., S.Kom., MS.IEC dikukuhkan menjadi guru besar bidang Sistem Informasi oleh Rapat Senat Terbuka Universitas Katolik Soegijapranata. Acara pengukuhan dilaksanakan pada hari Senin (17/7) di Auditorium Gedung Albertus Lantai 3. Prof. Ridwan Sanjaya dikukuhkan menjadi guru besar berdasarkan Surat Keputusan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia no. 69176/A2.3/KP/2017.
Sebagai dosen, beberapa prestasi juga telah diraih Prof. Ridwan Sanjaya antara lain dosen berprestasi tingkat Nasional tahun 2007 dan sebagai seorang penulis, Prof. Ridwan Sanjaya juga menorehkan prestasi tersendiri melalui 108 buku yang telah dihasilkan.
Menurut penuturan Prof. Ridwan Sanjaya, dari dahulu dirinya tidak terpikirkan untuk menjadi seorang profesor. Akan tetapi, keinginan tersebut telah menjadi cita-cita Prof. Ridwan Sanjaya sejak menapaki karier di Unika Soegijapranata. “Ketika saya masuk di Unika tahun 2002, saya diwawancarai oleh Bapak Yanto dan Ibu Etik sebagai ketua Satgas pembentukan Program Studi Ilmu Komputer dan ditanya apakah punya impian untuk menjadi seorang profesor. Dalam bayangan saya saat itu, gelar profesor akan dibawa sampai tua dan cukup dipertahankan melalui cara pengajaran yang baik. Setelah saya diterima, saya baru mengetahui untuk jadi seorang profesor, diharuskan melalui beberapa tahapan salah satunya dengan mengumpulkan poin melalui penulisan karya baik buku maupun jurnal. Untunglah, saya punya hobi menulis yang telah ada sejak 2001, saya diminta oleh Pak Onno (Onno W. Purbo, Pakar Teknologi Informasi Indonesia) untuk menulis buku. Buku pertama yang saya tulis hanya setebal 96 halaman berjudul “Pemrograman WAP dengan PHP” yang berisikan pemograman web berbasis ponsel. Setelah itu, buku pertama yang saya buat cukup mendapat feedback di pasaran hingga dicetak ulang sebanyak 3 kali” tutur Prof. Ridwan Sanjaya.
Hak Paten
Prof. Ridwan Sanjaya juga telah menggenggam 8 hak paten melalui HKI. Salah satu karyanya mengenai aplikasi wayang orang berjudul “Sobokarti”. Selain itu, Prof. Ridwan Sanjaya juga menghasilkan aplikasi tentang wayang orang lainnya “Ngesti Pandawa” yang cukup mengundang kesadaran mahasiswa untuk semakin melestarikan budaya lokal dengan dikembangkan dalam basis teknologi.
Dalam pidato pengukuhannya, Prof. Ridwan Sanjaya menegaskan pentingnya disruptive innovation dalam pendidikan tinggi. Salah satu bentuk disruptive innovation adalah Massive Open Online Source (MOOC) atau bisa disebut kursus online. Adapula Small Private Online Course (SPOC) yang memiliki tujuan sama dengan MOOC namun hanya diikuti dengan jumlah siswa terbatas. Sejak tahun 2015, Unika Soegijapranata telah menerapkan teknologi disruptive innovation melalui aplikasi Unika Menyapa yang multitasking untuk mengetahui jadwal penting universitas, kegiatan universitas maupun tiap program studi, pengumuman, informasi peluang untuk mahasiswa, buku terbaru perpustakaan, akses sistem informasi akademik, pengisian Kartu Rencana Studi online. Unika juga menerapkan sistem QR Code pada ijazah untuk mempermudah verifikasi. (Cal)
Serah Terima Jabatan Ormawa FHK SCU
Fakultas Hukum dan Komunikasi (FHK) Soegijapranata Catholic University (SCU) melaksanakan Serah