Menyadari keberagaman menjadi salah satu ciri dan warna dinamika Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unika Soegijapranata Semarang selama ini, Panitia Dies Natalis XXXV FEB Unika Soegijapranata mengangkat tema Indahnya Toleransi dalam Keberagaman.
Tema itu pulalah yang diangkat Romo Aloys Budi Purnomo Pr saat memimpin Perayaan Ekaristi Syukur Dies Natalis XXXV FEB Unika Soegijapranata di Lantai 2 Gedung Yustinus, Kamis pagi (3/8).
“Keberagaman dari segala sisi, budaya, agama, suku dan kelompok itu tak perlu menjadi ancaman melainkan justru keindahan yang membawa berkah,” kata Romo Budi, Kepala Campus Ministry Unika Soegijapranata yang juga merupakan Ketua Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Keuskupan Agung Semarang dalam rilisnya.
Dalam homilinya Romo Budi mengatakan, bahwa tentu tidak mudah menghayati toleransi dalam keberagaman. Maka dibutuhkan cara pandang positif bahwa keberagaman itu indah, maka berbuah dalam toleransi.
Menurut Romo Budi, toleransi berasal dari katatolerare dalam bahasa Latin yang berarti saling menanggung dan memikul beban bersama. Dalam arti harafiah yang benar seperti ini, toleransi menjadi indah dalam keberagaman.
Lebih dari Toleransi
Lebih jauh Romo Budi mengatakan, tantangannya adalah menghadirkan toleransi sejati yang melebihi toleransi yang selama ini secara salah kaprah dipahami. Toleransi sering menjadi peyoratif, diminimalkan dengan anggapan “wis ora apa-apa!” (sudah tidak apa-apa-red).
“Akibatnya orang cenderung bersikap permisif. Terlambat dikit, toleranlah! Korupsi dikit, toleranlah! Mutu merosot, toleranlah! Ini salah kaprah! Yang seperti ini harus diluruskan! Itu bukan toleransi sejati!”, tandas Romo Budi.
Romo Budi pun menegaskan lebih dari toleransi, semua pihak dipanggil dan diutus untuk saling menghargai, saling menghormati dan saling mengasihi dengan menggunakan semua bakat dan talentanya untuk bangsa dan kemanusiaan.
“Itu juga yang menjadi motto Universitas kita. Talenta pro Patria et Humanitate. Semua unsuru FEB Unika dipanggil dan diutus untuk melangkah ke sana,” katanya.
Terus Berkembang
Sesudah Misa, Sentot Suciarto Athanasius PhD, Dekan FEB memberikan sambutannya. Dalam sambutannya Sentot mengucapkan terima kasih kepada para pendahulu yang secara luar biasa merintis FEB yang juga dibawa dalam doa. Bahkan mereka masih hadir sampai hari ini misalnya, Retno, Kelik, dan Thomas.
FEB terus berkembang dari waktu ke waktu. Seiring dengan Dies Natalis.ke-35 FEB Unika Soegijapranata, juga Program Studi (Prodi) Manajemen ke-35; Prodi Akuntansi ke-25, dan Prodi Perpajakan ke-19.