Romo Aloys Budi Purnomo Pr, Pastor Kepala Campus Ministry Unika Soegijapranata Semarang mengakui dengan rendah hati dan gembira betapa bahagia berjumpa dan bekerjasama dengan pribadi-pribadi yang hebat di civitas akademika Soegijapranata. Berikut pengalaman Romo Budi seperti diceritakannya kepada L Gora Kunjana dari Investor Daily.
Senin (14/8), Romo Budi mendapat tugas memimpin doa pembuka untuk acara Pembekalan Terpadu Mahasiswa Baru (PTMB) Unika Soegijapranata. Acara dimulai pukul 07.00 WIB. Dalam surat undangan yang dikirimkan oleh Dr Augustina Sulastri SPsi, PSi ditulis, "Mohon hadir 15 menit sebelum acara dimulai".
Mengantisipasi hal itu, berhubung Romo Budi masih tinggal di Pastoran Kristus Raja Ungaran, dan terjadwal memimpin Misa Harian pukul 05.30 – 06.00 WIB; maka Romo Budi mencari pengganti Romo lain. Tujuannya jelas, agar tidak terlambat mengikuti acara tersebut dan dapat melaksanakan tugas memimpin doa dengan baik. Syukur kepada Allah, untuk tugas Misa Harian di Ungaran, Romo Budi dibantu oleh Romo L. Andika Bhayangkara Pr, Romo baru Projo Keuskupan Agung Semarang. Aman!
Unpredictable Traffic Jam
Sejak pukul 04.30 WIB Romo Budi sudah bangun, mandi, doa pagi dan sarapan; lalu bersiap berangkat dari Ungaran menuju Semarang. Agar perjalanan lancar, maka ditempuhnya jalur tol Ungaran-Jatingaleh Semarang.
Namun apa daya. Ternyata di jalan tol pun, Romo Budi terjebak dalam situasi unpredictable traffic jam. Kemacetan yang luar biasa terjadi di ruas keluar tol Jatingaleh. Antrean begitu panjang. Sementara situasi jalan "pamer susu sapi" alias "padat merayap susul-menyusul supaya cepat sampai" tujuan.
Sekali lagi, namun apa daya, macet maha dahsyat terjadi akibat pembangunan jalan Jatingaleh yang payah dan parah tak kunjung usai. Hampir 45 menit kemacetan terjadi.
Romo Budi menghitung waktu dan pasti tidak mungkin pukul 06.45 bisa tiba di Kampus Ungu Unika Soegijapranata. Maka ditelponlah Sr. Elsa CM, Sekretaris Campus Ministry yang tinggal di asrama tak jauh dari Kampus Ungu. Sayang tak diangkat meski beberapa kali nomor telpon di-recall. "Pasti Suster sedang berdoa!" Romo Budi ber-positive thinking. Maksud Romo Budi menelpon Sr. Elsa adalah untuk minta bantuan agar bersiap memimpin doa, menggantikan dirinya.
Karena beberapa kali menelpon Suster Elsa tak berhasil, maka, Romo Budi menelpon Pak Dadut Setiadi, Kepala Kantor Sekretariat Rektorat. Puji Tuhan telpon diangkat.
"Bos, aku terjebak macet di jalan tol Jatingaleh tak bisa bergerak neh! Tolong doanya diatur ya!", kata Romo Budi via telpon.
"Siap Romo. Nanti kita atur. Kira-kira pukul 07.15 sudah bisa sampai belum?", tanya Dadut.
"Semoga bisa!", sahut Romo Budi, sementara waktu sudah menunjukkan pukul 07.00 WIB dan dirinya masih terjebak suasana "pamer susu sapi" di jalan tol Jatingaleh.
Sesudah menelpon Dadut, Romo Budi masih menelpon Alvonsius HC untuk menyatakan hal yang sama, "Macet total dab!"
Pribadi-Pribadi Hebat
Syukur pada Allah tepat pukul 07.05 WIB, Romo Budi bisa lolos dari lingkaran setan kemacetan itu. Tol Jatingaleh ke Unika harus tuntas 10 menit agar pukul 07.15 sampai Plasa Albertus. Begitulah pikir Romo Budi.
Dahsyat! Tepat! Pukul 07.15 Romo Budi sudah tiba di lokasi. Tapi acara sudah mulai dan sudah memasuki saat Rektor menyematkan Pin Unika kepada 14 mahasiswa perwakilan keberagaman Nusantara; yang dalam rundown acara mestinya dilaksanakan sesudah doa pembuka.
Romo Budi still confidence saja langsung menerobos barisan mahasiswa baru dan berdiri di samping Alvonsius. "Maaf dab, macal – macet total!", bisik Romo Budi.
"Ndak apa-apa Do! Aman kok!", jawab Alvons. "Doanya digeser sesudah amanat Rektor sehabis penyematan Pin. Take it easy, Do!" (Gaya dia pake bahasa Inggris pula)
Romo Budi dan Alvons sudah lama bersahabat sejak 25 tahun lalu. Mereka saling menyapa "dab" dan "Do", bahasa prokem walikan huruf Jawa ala Jogja. "Dab" berarti "Mas" dan "Do" berarti "Mo" panjangnya "Yodo" (= Romo).
Puji Tuhan berkat pribadi-pribadi hebat itu, tugas Romo Budi untuk membawakan doa di acara Pembukaan PTMB terselamatkan. Romo Budi tetap melantunkan doanya untuk penyelenggaraan PTMB Unika Soegijapranata. Sesudah amanat yang disampaikan Rektor yang ditempatkan sebelum doa, sesudah digeser dari rencana semula. Sungguh mereka hebat, transformatif dan inspiratif!
Dengan catatan reflektif yang disampaikan secara publik melalui Investor Daily ini, Romo Aloys Budi Purnomo Pr dengan rendah hati memoho maaf tiada tara kepada segenap Keluarga Besar Unika Soegijapranata atas keterlambatan perdana yang terjadi ini. Semoga tidak akan terulang lagi di hari-hari mendatang.
Unika Soegijapranata Semarang sungguh hebat! Dipenuhi pribadi-pribadi yang hebat! Terima kasih. Tuhan memberkati.