Dalam rangka dies natalis Unika Soegijapranata Semarang ke-35, kampus ini menggelar pementasan seni tradisional hiburan rakyat berupa ketoprak di kampus setempat, Senin malam (28/08/2017).
Ketoprak ini seluruh pemainnya dosen dan karyawan Unika sendiri, termasuk Rektor Prof Dr Budi Widianarko MSc yang akan menyelesaikan masa tugasnya 31 Agustus 2017 ini.
Ketua panitia ketoprak dosen-karyawan Unika Katharina Ardanareswari STP MSc, pementasan untuk nguri-uri kebudayaan Jawa dan melestarikan kebudayaan Jawa khususnya pementasan ketoprak yang saat ini jarang ditemui. Momentum dies dijadikan momentum nguri-uri ketoprak sekaligus pementasan terakhir Prof Budi Widianarko sebagai Rektor Unika.
Rektor Unika Prof Budi yang juga ikut memeriahkan pentas ketoprak ini mengungkapkan kebahagiaannya dapat ikut serta dalam pagelaran ketoprak ini. Menurutnya, kegiatan ini harus selalu diadakan. Dirinya dan sebagian dosen karyawan Unika lainnya sudah 2 kali pentas. Tidak hanya sekedar melestarikan budaya Jawa saja, namun juga sebagai kegiatan menyegarkan jiwa.
“Saya senang dengan kegiatan ini, walaupun tidak maksimal dalam bermain peran namun saya suka dan dapat enjoy untuk melepaskan kepenatan badan dan jiwa dari rutinitas. Menariknya lagi adalah ketika bermain dalam ketoprak ini, tidak dibedakan dari struktur organisasi melainkan menjadi setara. Tidak ada rasa keterpaksaan, saya sangat menikmati peran yang dijalani di cerita ini,” ungkap Prof. Budi seraya menyebut hambatan karena harus mengingat dialog dalam 3 bulan saja dan menggunakan bahasa Jawa khas ketoprak yang harus dikuasai.