Unika Soegijapranata Semarang mengirimkan 3 orang mahasiswa pada Summer Camp 2017 at Formosa, Taiwan di Chang Jung Christian University, Tainan, Taiwan. Ketiga perwakilan mahasiswa Unika terdiri Laurensius Aldiron (progdi Arsitektur Unika Soegijapranata), Dejan Thalia Vianne Winarto (progdi Manajemen Unika Soegijapranata), dan Bastian Roman (progdi Teknik Sipil Unika Soegijapranata).
“Awalnya saya mengetahui acara tersebut berdasarkan pengalaman kakak kelas yang sebelumnya telah mengikuti acara sejenis. Saya disarankan menjadi bagian dari Global Friends (mahasiswa yang membantu tamu asing selama berada di lingkungan Unika Soegijapranata) yang diasuh unit International Office Unika Soegijapranata untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang Formosa Camp itu. Lalu saya ikut seleksi dan lolos” ujar Bastian.
Acara sekitar seminggu di akhir bulan lalu dan khusus khusus bagi mahasiswa internasional disediakan 1 hari acara bebas setelah acara selesai. Acara Summer Camp 2017 at Formosa, Taiwan bertujuan untuk kegiatan pertukaran budaya dan dihadiri perwakilan negara-negara Asia seperti Malaysia, Korea Selatan, India, Thailand, Filipina, Taiwan, dan Jepang. Dalam memperkenalkan budaya masing-masing, setiap negara memberikan pertunjukan berisikan pengetahuan tentang negara masing-masing. Tidak hanya itu, acara juga banyak diisi Focus Group Discussion dimana tiap kelompok terdiri dari perwakilan masing-masing negara melakukan diskusi tentang topik yang disediakan oleh panitia di antaranya Business Based on the Selflessness That Is In All of Us. I’m Calling The Social Business, Fun English Challenge, Brainstorming World Cafe, Language and Culture Bootcamp, dan Final Presentation.
Mendapat Pengalaman Internasional
Kegiatan camp ini bagi peserta bisa menjadi pengalaman internasional yang sangat bermanfaat dan penting. Di antaranya bisa melatih kemampuan berbahasa Inggris sekaligus bertemu dengan banyak orang dengan sifat masing-masing yang berbeda dengan budaya yang berbeda pula.
“Misalnya di Taiwan, sampah dibagi menjadi 3 yaitu sampah makanan, sampah piring, dan sampah plastik. Dari pemisahan tersebut, disimpulkan penduduk Taiwan sangat menekankan kebersihan lingkungan dengan metode daur ulang pada sampah” jelas Bastian yang menjalani pengalaman internasional kedua setelah sebelumnya pernah mengikuti acara Fakultas Arsitektur Unika Soegijapranata yang berkunjung ke De La Salle University, Filipina” ujar Bastian.
Senada Aldiron dan Dejan juga apresiasi terhadap penanganan sampah yang baik di Taiwan. Dirinya juga kagum dengan fasilitas Chang Jung Christian University, Tainan, Taiwan yang sangat menunjang kaum berkebutuhan khusus misalnya tersedianya lift khusus dan toilet khusus bagi para penyandang disabilitas. Tidak sampai disitu, di setiap pintu masuk gedung kuliah dan tangga juga dilengkapi rem khusus bagi kursi roda para peyandang berkebutuhan khusus.