Seiring dengan pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor khususnya roda dua di Indonesia, ternyata tak diimbangi dengan penerapan keselamatan berkendaraan dan kepatuhan berlalu lintas oleh para pengendara sepeda motor. Seperti yang muncul pada data yang dihimpun dari kemenhub yang menyatakan bahwa sepanjang tahun 2016 sudah ada sekitar 105 ribu kecelakaan yang terjadi di Indonesia dan hampir 70% kecelakaan melibatkan kendaraan roda 2. Atas alasan inilah, AXA Mandiri bekerjasama dengan Unika Soegijapranata menyelenggarakan sosialisasi berkendara dengan aman (Safety Riding) yang diikuti oleh 200 peserta baik dari kalangan mahasiswa, tenaga kependidikan maupun dosen. Kegiatan ini berlangsung pada Rabu (17/10) bertempat di ruang Teater Gedung Thomas Aquinas Unika.
Menurut Chief Corporate Affairs office AXA Indonesia, Benny Waworontu kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian AXA sebagai perusahaan Asuransi Jiwa yang melihat bahwa perlu ada sosialisasi mengenai Safety Riding, mengingat tanggal 18 Oktober merupakan hari Asuransi Nasional. “Hari ini merupakan hari Asuransi Nasional, dan kami dari Pihak AXA ingin merayakannya dengan memberikan sosialisasi mengenai pentingnya keselamatan berlalulintas bagi seluruh masyarakat, utamanya bagi mahasiswa. Sekaligus kami ingin merayakan pula bulan inklusi keuangan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK),” sambutnya.
Kegiatan sosialisasi ini dimulai secara simbolis, dengan ditandai penyerahan helm SNI oleh Benny Waworontu kepada Wakil Rektor IV Bidang Kerjasama dan Pengembangan Unika Benny Danang Setianto, SH., LL.M., MIL dan langsung dikenakan.
Bertindak sebagai pemateri dalam acara sosialisasi ini, yakni dari instruktur Fédération Internationale de Motocyclisme (FIM), Dylan Dilato.
Smart, Skill dan Safety
Kegiatan yang bertemakan “Safety Road: Starts from You!” Ini mengajak para generasi muda untuk peduli akan keselamatan berlalu lintas. Menurut Dylan, kecelakaan lalu lintas didominasi oleh usia produktif yaitu antara usia 16-25 tahun.
“Anda sebagai generasi produktif perlu belajar mengenai berkendara yang aman dan tidak sembarangan. Ada 3 hal yang perlu anda ingat yaitu Smart, Skill dan Safety. Smart disini berarti pandai, cerdas dan berpengalaman dalam berkendara, yaitu memiliki sifat berpikir positif, optimis, dan rendah hati. Yang kedua Skill, artinya pengendara diharapkan memiliki keterampilan berkendara dengan cara yang : efisien, efektif, mengoptimalkan kemampuan kendaraan, dan meningkatkan pengetahuan product knowledge serta meningkatkan pengalaman berkendara. Dan yang terakhir adalah Safety, maksudnya pengendara harus melindungi dirinya dengan baik, yakni menggunakan helm dengan benar, bersikap bijaksana, sosial dan memiliki disiplin yang tinggi,” jelas Dylan.
“Sangat disayangkan mayoritas korban kecelakaan adalah usia produktif seperti anda. Maka sangat perlu belajar berkendara yang baik dan benar,”tambahnya.
Pada sesi akhir kegiatan sosialisasi itu, Dylan mengajak para peserta untuk bisa melihat langsung teknik safety riding yang benar serta mempraktekkannya pada beberapa tipe kendaraan roda dua di lapangan futsal Albertus Unika. (Ign)
Serah Terima Jabatan Ormawa FHK SCU
Fakultas Hukum dan Komunikasi (FHK) Soegijapranata Catholic University (SCU) melaksanakan Serah