Tim Campus Ministry Unika Soegijapranata Semarang, Selasa (17/10), mendapatkan tamu tim Campus Ministry Universitas Atma Jaya Jakarta yang terdiri dari Romo B. Hardijantan Darmawan Pr, Ibu Devi, dan Sr Lulut.
“Mereka datang ke Semarang untuk mengadakan kunjungan dan sharing tentang pengalaman pelayanan Campus Ministry,” kata Romo Aloys Budi Purnomo Pr, Kepala Campus Ministry Unika Soegijapranata dalam keterangannya.
Bersama Sr. Elsa CM, Vio, Roi, Maria, Cicil, Cicil Vio, Ratih, Tyas, Nita dan Yoga, Romo Budi menyambut mereka di ruang tamu Rektorat Unika Soegijapranata. Menurut Romo Budi, salam suasana akrab kedua pihak saling berbagi kisah cerita tentang pelayanan di Campus Ministry Unika Soegijapranata.
Pada kesempatan itu Romo Budi menyampaikan kepada para tamu dari Atma Jaya Jakarta, bahwa Campus Ministry Soegijapranata saat ini baru memasuki usia yang ke-16. Campus Ministry Unika sendiri baru dibentuk pada tanggal 05 Agustus 2001.
“Saat ini, berusia 16 tahun. Perintis cikal bakal keberadaan Campus Ministry Unika Soegijapranata adalah mendiang Mgr. Johannes Pujasumarta. Pastor Campus Ministry pertama sesudah ada reksa pastoral ini adalah Andreas Yumarmo, H. Hermawan Pancasiwi, Tarcisius Riswanto OMI, Materius Kristiyanto Pr, Dominikus Sukristiyono Pr, Yohanes Gunawan Pr dan saat ini saya menjalankan tugas tersebut,” papar Romo Budi.
Romo Budi mengungkapkan bahwa Konstitusi Apostolik Ex Corde Ecclesiae yang disampaikan oleh Johannes Paulus II, reksa pastoral kampus (campus ministry) menjadi bagian universitas Katolik untuk mengembangkan kehidupan kerohanian mulai dari para dosen, tenaga kependidikan, karyawan-wati dan mahasiswa-mahasiswi. Berdasarkan itu, maka dikembangkan visi, misi dan aksi yang berguna untuk pengembangan reksa pelayanan kampus dalam hal kerohanian.
Visi Campus Ministry Unika Soegijapranata, lanjut Romo Budi, adalah mempertegas dan memperjuangkan tegaknya nilai-nilai kristiani terutama dalam hal cinta kasih, keadilan dan kejujuran di lingkungan kampus. Sedangkan misinya adalah mengembangkan paguyuban kristiani maupun paguyuban manusiawi dengan prinsip mendahulukan kaum kecil, lemah, miskin, tersingkir dan difabel (KLMTD) demi perwujudan iman yang otentik dan bertanggungjawab, apa pun agamanya.
“Sementara itu, aksinya adalah mengimplementasikan visi dan misi dalam kerjasama dengan semua pihak sesuai motto Unika Soegijapranata, yakni talenta pro patria et humanitate (mengembangkan bakat dan talenta demi bangsa dan umat manusia). Aksi diungkapkan dalam berbagai kegiatan, baik yang bersifat internal maupun eksternal, baik yang bersifat rutin maupun momental, baik harian, mingguan, bulanan, maupun tahunan,” ujarnya.
Dalam mewujudkan visi, misi dan aksi tersebut, lanjut Romo Budi, Campus Ministry Unika Seogijapranata memiliki Tim inti yang terdiri dari seorang pastor kepala, wakil ketua awam, sekretaris, dan bendahara. Kecuali itu, juga ada koordinator yang berperan sebagai penggerak kegiatan di setiap gedung, dari delapan gedung yang ada. “Mereka adalah Justinus, Albertus, Thomas Aquinas, Mikael, Antonius, Henrikus Constant, Richardus dan Yayasan. Mereka berkegiatan dalam hal kegiatan kerohanian dan berbagai aksi kemanusiaan sesuai dengan peristiwa iman dan liturgis,” katanya.
Lebih jauh dijelaskan Romo Budi, di tingkat kemahasiswaan, ada pengurus Orang Muda Katolik, Pelayanan Kaum Muda, Putra-Putri Altar, Paduan Suara, History Maker, Ecclesia Christi, Organis, Pemazmur dan Lektor. Masing-masing memiliki kegiatan dalam rangka aksi sosial, kaderisasi, latihan kepemimpinan dan berbagai gerakan dalam kerjasama dengan berbagai pihak dalam rangka kerohanian, kebangsaan, keberagaman, dan kemanusiaan.
“Itulah beberapa hal yang kami sharingkan dan bagikan. Kecuali itu, juga terkait dengan upaya membatinkan semangat nama universitas, yakni Mgr. Albertus Soegijapranata yang juga seorang Pahlawan Nasional. Penggalian, pembatinan, dan penghayatan spirit Soegijapranata kami lakukan melalui berbagai cara. Misalnya, untuk para dosen dan pejabat struktural ada Soegijapranata Memorial Lecture dan refleksi karya,” katamya.
Romo Budi menambahkan, untuk mahasiswa ada pengenalan sosok dan spirit Soegijapranata melalui Pembinaan Terpadu Mahasiswa Baru dan Mata Kuliah Wajib Universitas Pendidikan Agama/Religiositas. Terdapat pula sesi khusus religion time bagi mahasiswa baru sesuai agama masing-masing dan dari tokoh agama masing-masing untuk mencermati semangat 100% religius dan 100% nasionalis.
“Begitulah pokok-pokok gagasan sharing dari kami kepada tim Campus Ministry Universitas Atma Jaya Jakarta. Semua kami lakukan dalam suasana akrab bersaudara dengan humor-humor canda segar mengakrabkan satu terhadap yang lain.,” ucap Romo Budi.