Berkembangnya teknologi informasi yang semakin maju terutama dalam bidang sistem informasi, mendorong pengelolaan jurnal semakin lebih progresif. Setiap makalah terpublikasi harus tersedia online dan mudah diunduh oleh seluruh masyarakat, sehingga dapat memberikan kemanfaatan yang lebih besar bagi kehidupan umat manusia.
Selain harus tersedia online, setiap artikel jurnal harusnya memiliki identitas yang unik. Supaya penghitungan citation menjadi lebih cepat dan akurat, setiap artikel sudah mempunyai unique identifier sendiri.
Dalam rangka memenuhi kebutuhan itu pula, Kepala UPT Perpustakaan Unika Soegijapranata Rikarda Ratih Saptaastuti, S.Sos perlu menyampaikan informasi terkait pengelolaan jurnal di Unika Soegijapranata kepada publik, melalui penjelasannya melalui Humas Unika di ruang kerjanya, gedung Thomas Aquinas.
“Jurnal Unika itu sudah diregistrasi oleh Crossref dengan nomor DOI 10.24167. DOI adalah Digital Object Identify yang berarti alamat unik yang bersifat permanen yang diberikan pada setiap artikel atau makalah yang ada dalam jurnal,” ungkap Ratih yang baru saja memperoleh “Indonesian Academic Librarian Award 2017” dari Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi. Penghargaan bergengsi tersebut diterima karena kiprahnya dalam mewujudkan visi perpustakaan 3.0 yang dicanangkan oleh Unika Soegijapranata.
Lanjutnya, “Pemberian DOI sebagai identitas pada setiap artikel atau makalah itu menjadi tanda bahwa pengelolaan jurnal itu dilakukan secara serius dan profesional, karena dengan memiliki DOI setiap artikel akan mudah ditelusuri karena sudah terhubung ke semua layanan index di seluruh dunia karena keberadaan link of citations. Semua penerbit besar seperti Springer, Elsevier, Taylor and Francis, serta IEEE juga menjadi bagian dari member Crossref yang teregistrasi juga di DOI. Diharapkan pengembangan jurnal di Unika Soegijapranata juga mengarah pada pengelolaan jurnal besar yang tadi saya sampaikan.”
“Apa yang sudah kita kelola dengan menghubungkan DOI di setiap artikel jurnal sebagai bentuk identitas unik di setiap jurnal, merupakan salah satu upaya pengelolaan jurnal Unika lebih profesional. Selain itu, ada kelebihan lain jika artikel sudah terhubung dengan DOI dan muncul link of citations nya, yaitu akan mempercepat suatu artikel itu lebih cepat terhitung secara akurat,” jelas Ratih.
“Artinya dengan kita mendaftarkan jurnal perguruan tinggi di Crossref dan mendapatkan DOI, adalah salah satu wujud keseriusan mengelola jurnal secara menyeluruh dan siap diakses oleh banyak pihak di luar Indonesia atau di dalam Indonesia sehingga dapat digunakan untuk sumber literasi atau sumber rujukan,” tandasnya.
Ratih menambahkan informasi bahwa mulai 15 Desember 2017, jurnal SISFORMA yang diterbitkan oleh Program Studi Sistem Informasi makin berkembang dengan bertambahnya koneksi ke 9 lembaga pengindeksan dari luar negeri. Sebagai informasi, sebelumnya jurnal-jurnal Unika memang sudah terhubung dengan DOAJ (Directory of Open Access Journals). Ke depannya, akan ditambah koneksi ke lembaga-lembaga indeks yang lain. (Holy)
Serah Terima Jabatan Ormawa FHK SCU
Fakultas Hukum dan Komunikasi (FHK) Soegijapranata Catholic University (SCU) melaksanakan Serah