Pihak Rektorat Unika Soegijapranata Semarang membagi-bagikan satu unit dispenser dan dua galon air mineral ke setiap lembaga kemahasiswaan baik di tingkat fakultas maupun universitas yang berada di Kampus Jalan Pawiyatan Luhur IV Nomor 1 Bendan Dhuwur Kota Semarang, sejak hari Senin (23/1/2018).
Bahkan, secara simbolis pula, kemarin dilaksanakan penandatanganan bukti serah-terima oleh Wakil Rektor II Bidang Administrasi dan Keuangan Unika Soegijapranata Theresia Dwi Hastuti serta Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Unika Soegijapranata V Kristina Ananingsih kepada Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas (BEMU) Unika Soegijapranata Beva Anggun Lorita di Ruang Hijau Gedung Mikael Unika.
Lalu apa tujuan dari pembagian dispenser itu? Kepada Tribunjateng.com, Selasa (23/1/2018), Theresia menyampaikan alasan pihak rektorat membagikan benda tersebut kepada seluruh lembaga kemahasiswaan yang ada di Unika Soegijapranata. Menurutnya, itu adalah bagian dari Program Unika Cinta Lingkungan.
"Harapannya, tentu seluruh civitas akademika di Unika Soegijapranata ini bisa senantiasa cinta atau peduli terhadap lingkungan sekitarnya. Termasuk juga lingkungan dimana mereka melaksanakan proses pendidikan seperti saat ini," kata Theresia.
Dan menurutnya pula, program yang dilaksanakan pada Januari 2018 ini berawal dari bentuk keprihatinan para pimpinan universitas terhadap semakin banyaknya sampah-sampah plastik yang sulit terurai. Tidak ditampik pula, tak terkecuali di Unika Soegijapranata Semarang ini.
"Karenanya, kami dan seluruh pihak yang menjadi bagian dari civitas akademik mengajak untuk bersama-sama peduli serta mengkampanyekan gerakan pengurangan sampah plastik. Tentunya dimulai di lingkungan dalam maupun luar kampus Unika Soegijapranata ini," tandasnya.
Adapun maksud secara spesifik pembagian dispenser itu, dia mengutarakan, tumbler tersebut diharapkan dapat digunakan mereka sebagai tempat minum yang bisa diisi ulang. Sehingga ketika menjalani aktivitas kemahasiswaan maupun lainnya, mereka cukup meminum dari air galon yang berada di dispenser tersebut.
"Artinya, itu juga bagian dari usaha kami dalam pengurangan penggunaan plastik di lingkungan kampus ini. Ke depannya, tentu mereka sendiri yang akan mengelolanya. Ketika habis, sudah tentu ada kewajiban untuk mengisi ulang air galon tersebut," tandasnya.
Terpisah, Ketua BEMU Unika Soegijapranata Beva Anggun Lorita mengungkapkan apabila program yang dapat dikatakan spontanitas tersebut dinilai menarik. Terlebih itu sebagai bagian dari kampanye bersama-sama pada program go green di lingkungan pendidikan.
"Memang dan tidak bisa dimungkiri apabila limbah plastik cukup banyak. Limbah itu memang pula sulit terurai apalagi didaur ulang. Tak sedikit pula kami para mahasiswa yang belum sadar ataupun peduli terhadap lingkungan. Misalnya masih ada beberapa di antara kami yang buang sampah plastik sembarangan," tuturnya.