Bertempat di Pertapaan St. Maria Rowoseneng, Temanggung, sebelas orang anggota Tim The Soegijapranata Institute Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata Semarang menyelenggarakan retret atau rekoleksi triduum (tiga hari). Retret yang dimulai pukul 11.00 pada hari Kamis (1/2) dan berakhir pada pukul 12.00 hari Sabtu (3/2) itu didampingi oleh Romo Paul Suparno SJ sebagai pembimbing.
Ada pun tema dan bahan yang diperdalam adalah Konstitusi Apostolik tentang Universitas Katolik Ex Corde Ecclesiae (ECE) yang ditulis oleh Paus Yohanes Paulus II pada tanggal 15 Agustus 1990. Selama tiga hari dua malam, ECE menjadi bahan permenungan terkait dengan hakekat, identitas, tujuan dan perutusan Unika.
Unika merupakan lembaga yang berakar pada iman Katolik. Maka seluruh dinamika sivitas akademika Unika harus bersumber dan berpola pada iman Katolik dalam sikap hormat dan menghargai seluruh anggota dan bagian Unika yang beragama dan berkeyakinan lain dalam semangat kerjasama demi kemanusiaan, kebudayaan dan kebangsaan.
Karena itu, peranan reksa pastoral kampus menjadi amat penting untuk seluruh komponen Unika. Penghayatan tridarma pendidikan, pengajaran dan pengabdian harus bersumber, berinspirasi dan berbingkai pada iman Kristiani dalam kerjasama dengan berbagai pihak, yakni Gereja, Masyarakat dan pihak-pihak stakeholder lainnya.
Hanya dengan cara itu maka Unika akan menjadi pusat tiada tara dalam pengembangan tridarma tersebut. Maka Unika wajib mencari, menemukan dan mengkomunikasikan kebenaran dalam setiap bidang pengetahuan yang berbuah pada kesejahteraan.
“Retret berjalan bagus. Romo Paul memperkaya dan meneguhkan pelayanan saya pula,” kata Romo Budi.
Menurut dia, Unika harus mengembangkan sikap akademik dalam rangka berilmu sesuai tridarma, beriman dalam kerangka reksa pastoral dalam keberagaman dan beramal bakti demi bangsa, masyarakat dan umat manusia.
“Ketiganya harus berjalan seimbang," jelas Romo Budi yang sejak 16 Juni 2017 lalu bertugas sebagai Pastor Kepala Reksa Pastoral Kampus (Campus Ministry) Unika Soegijapranata sekaligus masih menjadi Ketua Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Keuskupan Agung Semarang.
"Sebagai Pastor Reksa Pastoral Kampus, ternyata secara ex officio, siapa pun orangnya, juga menjadi anggota TSI. Itulah sebabnya, sejak mengikuti retret tiga hari dua malam di Pertapaan Rawaseneng bersama Tim TSI, saya merasa diteguhkan dalam kebahagiaan untuk melayani Reksa Pastoral Kampus. Rekan-rekan Tim TSI sungguh luar biasa dalam pelayanan bersama demi Unika Soegijapranata dalam kerelaan dan kegembiraan," pungkas Romo Budi.