Mata kuliah kewirausahaan di Perguruan Tinggi ikut mendorong jumlah wirausaha baru. Berkat adanya mata kuliah Kewirausahaan di Unika Soegijapranata, kampus ini berhasil dipilih Kementerian Koperasi dan UMKM sebagai salah satu perguruan tinggi yang fokus pada pengembangan kewirausahaan.
Kementerian Koperasi dan UMKM mengajak Unika Soegijapranata beserta 58 perguruan tinggi lainnya di 9 provinsi Indonesia mengawali kerja sama melalui penandatanganan nota kesepahaman di Denpasar Bali, belum lama ini.
Tidak hanya berhenti di penandatangan nota kesepahaman, kerja sama juga dilanjutkan dengan pemberian pelatihan kewirausahaan di 9 provinsi Indonesia selama 4 hari berupa workshop kewirausahaan mahasiswa Jawa Tengah. Kegiatan itu dilaksanakan di Hotel Pandanaran, belum lama ini.
”Pemilihan Unika Soegijapranata sebagai salah satu universitas penggerak kewirausahaan merupakan pilihan tepat. Unika Soegijapranata merupakan salah satu universitas yang memiliki jumlah mahasiswa terbanyak.
Selain itu, dari besarnya jumlah mahasiswa tersebut juga dibarengi dengan tingginya minat mahasiswa dalam berwirausaha,” tutur Chatarina Yekti Prawihatmi, yang hadir sebagai wakil delegasi Unika.
Yekti menuturkan, Kementerian Koperasi dan UKM menggalakkan semangat bersama berwirausaha di universitas. Dalam pelatihan ini, Unika mengirimkan perwakilan sebanyak 30 mahasiwa yang telah memiliki usaha yang kemudian diseleksi hingga tersisa 16 mahasiswa yang sedang mengikuti pelatihan kewirausahaan.
Mahasiswa dibekali konsep dalam berwirausaha seperti bagaimana membuat rancangan bisnis (business plan) dan bagaimana membuat proposal guna pengajuan pendanaan.
Nantinya, mahasiswa akan diseleksi hingga diperoleh 20 mahasiswa untuk dikompetisikan. Dari 30 perwakilan mahasiswa, Fakultas Ekonomi dan Bisnis paling banyak mengirimkan delegasinya dalam pelatihan tersebut, yakni 10 mahasiswa.
Selain itu juga terdapat mahasiswa yang berasal dari Progdi Teknologi Pangan, Progdi Sastra, dan Progdi Ilmu Komputer. Pada mata kuliah kewirausahaan semester lalu, Unika membentuk komunitas kewirausahaan dengan slogan ecopreneurship (kewirausahaan berbasis lingkungan).
Mahasiswa Progdi Teknologi Pangan juga mendapat pelatihan kewirausahaan melalui mata kuliah Kelompok Bisnis, sedangkan mahasiswa Progdi Sastra memperoleh mata kuliah businesspreneurship.
Dengan adanya komitmen Kementerian Koperasi terhadap kewirausahaan pada waktu mendatang, Unika akan semakin serius dengan mengangkat pejabat khusus UPT kewirausahaan yang akan menangani kewirausahaan mahasiswa dengan tujuan menumbuhkan, mengembangkan, memberi fasilitas, dan mendampingi mahasiswa berwirausaha.
”Nantinya UPT Kewira-usahaan akan memberikan pelatihan, mengadakan studi banding, bahkan bisa jadi akan membentuk suatu inkubator bisnis. Bisnis yang ditangani secara profesional oleh mahasiswa sendiri, sehingga kita bisa membuat toko yang akan memasarkan produk-produk hasil buatan mahasiswa itu sendiri,” ujarnya.
►Suara Merdeka 12 Maret 2018, hal. 24, http://www.suaramerdeka.com