Sebuah prestasi setingkat Kota Semarang berhasil ditorehkan oleh salah satu mahasiswi Unika Soegijpranata yang bernama Brigita Sibila Weno Miralda atau yang akrab disapa Lala. Prestasi tersebut ia torehkan saat mewakili Unika dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Karate Inkai Soegijapranata dalam pertandingan yang bertajuk “Grand Prix Inkai Kota Semarang 2018” yang digelar untuk tingkat mahasiswa sarjana di Gedung Grahasari Semarang.
Dalam kejuaraan yang digelar oleh Panitia Kejuaraan Institut Karate-Do Indonesia Kota Semarang pada Minggu (11/3) yang lalu, Lala tidak menyangka bisa mendapatkan predikat juara dua se Kota Semarang untuk tingkat mahasiswa sarjana dan memboyong piala perunggu. Hal tersebut karena pemberitahuan pertandingan sangat tipis atau mepet dengan waktu pelaksanaan.
“Di aplikasi Line grup, aku baru terima kabar ajakan pertandingan saat tiga hari sebelum pelaksanaan (8 Maret 2018-red), terus aku jawab “besok deh aku kabari lagi aja” ujar Lala ketika ditemui Tim Humas Unika di tempat tinggalnya pada Sabtu lalu (24/3).
Mahasiswi Fakultas Hukum dan Komunikasi Jurusan Ilmu Hukum tersebut menjelaskan pada saat menerima kabar pertandingan tepatnya H-3 dari hari pelaksaanaan pertandingan tersebut sebenarnya ia ingin mengikuti pertandingan tersebut namun ia merasa minder.
“Aku sempat minder, pertama karena sejak semester dua ikut ukm karate di Unika, saya lebih sering vakum (tidak ikut latihan rutin) karena jadwal kuliah padat kadang baru selesai kuliah agak malam. Hingga hari H pelaksanaan pun saya belum ikut latihan rutin, otamatis saya merasa minder karena kurang bekal latihan yang cukup. Kedua saya itu kan orang Kalimantan disini jadi anak perantau dan saya belum begitu mengetahui bagaimana atlit-atlit karate yang ada di Semarang. Yang ketiga karena banyak lawan dari mahasiswa universitas negeri, setahu saya sih mungkin yang dari universitas negeri lebih hebat. Tapi entah kenapa H-1 pelaksanaan pertandingan saya memberanikan diri mendaftar ikut tanding” ujar Lala yang saat ini sedang menempuh kuliah semester empat.
Selanjutnya ia pun menyampaikan bahwa saat memasuki satu hari sebelum pelaksaanaan pertandingan dan saat sudah mendaftarkan diri tersebutlah, Lala baru memulai latihannya. Latihan yang ia lakukan pun bersifat minim atau seadanya saja dan dilakukan di tempat tinggalnya. Namun demikian ia tetap merasa tenang dan siap bertanding pada saat satu hari menjelang tanding maupun pada saat hari H pelaksanaan tanding.
“Saya merasa tenang dan siap tanding karena satu hari menjelang pertandingan aku dapat support banyak dari teman-teman. Lalu kalau saat hari H, beberapa jam sebelum tanding saya sempat melihat pola latihan yang dilakukan mahasiswa dari universitas lain, nah saat melihat latihan tersebut saya merasa mampu mengimbangi mereka” jelas Lala yang merupakan putri dari pasangan Inosensius Nono dan Wenefrida Suselan.
Selain itu , ketenangan dan kesiapan diri untuk bertanding yang ia miliki juga karena kemauan dalam dirinya yang mampu menghidupi salah satu kutipan dalam Kitab Suci yang ia imani yakni Roma 8:14.
“Saya selalu ingat dan meyakini ayat Roma 8:14 yang tercantum dalam Kitab Suci. Roma 8:14 yang pada intinya memiliki penafsiran bahwa “sekalipun tidak ada dasar bagi kita manusia untuk berharap tetapi Tuhan menginginkan kita untuk tetap percaya” ini yang mendorong saya untuk selalu berani mencoba sekalipun dalam logika saya itu mungkin tidak bisa tapi dalam batin saya, Tuhan selalu mendorong saya untuk tetap mencoba dan ketika saya berhasil pun nama Tuhan yang dimuliakan” ujar wanita kelahiran Pontianak 11 April 1998.
Melalui ayat tersebut ia percaya bahwa dirinya memiliki kesempat emas salah satunya kemenangan juara dua dalam pertandingan karate , begitu pula dengan orang lain, ia juga percaya tiap orang memiliki kesempatan emasnya masing masing.
Sementara itu Lala merasa terkesan dengan kemenangannya yang secara tak terduga. Tak Terduga karena bisa menjadi juara dua setingkat Kota Semarang dan membawa pulang perunggu untuk kategori mahasiswa sarjana meski dengan persiapan yang minim. Kemenangannya yang tak terduga ini menurutnya bukan untuk berbesar hati melainkan untuk senantiasa berendah hati serta agar bisa menjadi motivasi bagi teman temannya yang lain.
“Semoga pertandingan yang saya ikuti kemarin bisa memberikan pembelajaran kepada teman-teman agar lebih mengetahui rasanya seperti ini lho kalau tanding, lalu memotivasi juga mereka yang baru aja ikut ukm inkai Unika, serta mengajak para anggota baru ukm inkai Unika agar lebih giat berlatih” tandas Lala.
Selain berprestasi saat mewakili Unika, Lala tercatat juga beprestasi dalam karate saat ia mengenyam pendidikan di SMA Negeri 1 Kembayan, Kalimantan Barat. Kala itu ia mengikuti pertandingan karate dalam ajang O2SN se-provinsi Kalimantan Barat mewakili SMA Negeri 1 Kembayan dan mendapatkan juara 2.
Pada pertandingan Karate untuk kategori sarjana se-Kota Semarang yang digelar pada Minggu (11/3) yang lalu, selain diikuti oleh Unika, juga diikuti oleh beberapa perguruan tinggi negeri dan swasta yang ada di kota Semarang. (Holy)
Serah Terima Jabatan Ormawa FHK SCU
Fakultas Hukum dan Komunikasi (FHK) Soegijapranata Catholic University (SCU) melaksanakan Serah