Selama sepekan terakhir ini, dua akademisi Unika Soegijapranata Semarang menjalankan program penelitian yang didanai hibah Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) RI melalui skema Penelitian Kerja Sama Luar Negeri.
Kedua dosen yang dimaksud itu adalah Dr Rustina Untari (akademisi Fakultas Ekonomika dan Bisnis) dan Dr Ridwan Sanjaya (akademisi Fakultas Ilmu Komputer).
Adapun lokasi penelitian yang mereka lakukan yakni di sentral kain tenun Sumba. Tepatnya di Lambanapu dan Prailiu Kota Waingapu Sumba Timur Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
“Tujuan kami lakukan penelitian itu adalah untuk memperluas akses serta kemungkinan-kemungkinan apa saja yang bisa dilakukan para perajin kain tenun Sumba dalam memasarkan produk mereka hingga ke pasar global,” kata Dr Ridwan yang juga Rektor Unika Soegijapranata Semarang itu.
Kepada Tribunjateng.com, Sabtu (30/6/2018), Ridwan menginformasikan, mereka para perajin yang selama ini diketahui belum memiliki jejaring secara luas, diperkenalkan oleh tim sistem e-marketplace (pasar digital). Dimana itu adalah sistem yang diyakini paling mudah dilakukan para perajin di era seperti saat ini.
“Akses IT itu juga perlu dikuasai mereka sehingga harapannya ke depan bisa secara mandiri memperkenalkan sekaligus memasarkan produk kain tenunnya menjadi lebih luas lagi. Apalagi teknologi kini juga sudah bukan barang asing bagi masyarakat di sana (Sumba Timur NTT),” tuturnya.
Untari dalam keterangannya menyampaikan, kain tenun Sumba sebenarnya sudah terkenal. Tetapi sayangnya belum disadari potensi tersebut oleh masyarakat lokal di sana. Itu yang menjadi alasan pihaknya coba lakukan riset di sana.
“Padahal melalui kekuatan pewarna alami secara turun temurun di sana, menjadi nilai tambah mereka dalam pemasarannya.
Bagi wisatawan yang datang ke NTT juga bisa dijadikan daya tarik tersendiri sekaligus bukti melalui melihat secara langsung proses pembuatan batik tenun di sana,” terang Untari.
Menurutnya, ada cukup banyak keuntungan ketika para perajin tenun dapat memanfaatkan e-marketplace tersebut.
Selain secara teknis mudah dilakukan, jejaring pengunjung yang diciptakan pihak pengelola aplikasi juga bisa mendorong promosi lokasi tersebut secara lebih luas lagi.
“Penelitian ini akan menjadi bahan diskusi intensif dengan peneliti Amerika saat kami juga berkunjung ke Bowling Green University Ohio, pada akhir tahun ini. Unika Soegijapranata memang sudah menjadi mitra Bowling Green University sejak 10 tahun lalu. Fokusnya pada hal penelitian dan publikasi ilmiah,” bebernya.