Angkat Komunitas Pemulung TPAJatibarang
Unika Soegijapranata terpilih sebagai satu dari lima finalis kompetisi Sustainable Development Goals (SDGs) terkait agenda pembangunan global yang diselenggarakan Perserikatan Bangsa- Bangsa (PBB) di Bangkok, Thailand. Tim Unika mewakili Indonesia akan bersaing dengan wakil dari empat negara lainnya, yaitu Nepal, India, Pakistan, dan Mongolia.
Tim Unika baru-baru ini diundang Hong Kong America Center dan Konrad Adenauer Stiftung di Thailand untuk mengampanyekan atau mengomunikasikan agenda pembangunan global untuk kemaslahatan manusia dan planet bumi. SDGs ini agenda kelanjutan pembangunan global yang sebelumnya dikenal dengan Millenium Development Goals (MDGs).
‘’Kami awalnya mengirimkan proposal dalam bentuk multimedia essay, tujuan SDGs ini ingin menyasar anak muda yang mengomunikasikan lewat media sosial dan video singkat menarik. Setelah melalui seleksi, akhirnya terpilih jadi salah satu dari lima finalis kompetisi SDGs,’’ kata Ketua Tim SDGs Unika Soegijapranata Abraham Wahyu Nugroho SIKom MA.
Menurut dia, ada 17 tujuan pembangunan global, tapi timnya hanya fokus soal energi terbarukan, kota dan komunitas tangguh, inovasi industri, serta perubahan iklim. Kemudian, tim mengangkat soal Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jatibarang dengan komunitas pemulung yang mampu bertahan di TPAtersebut.
Gas Metana
Selain itu, di tempat tersebut juga ada pengelolaan atau pengolahan gas metana. Pemerintah Denmark berkerja sama dengan PLN lalu membuatkannya menjadi pembangkit listrik sehingga gas metana itu bisa dimanfaatkan komunitas pemulung untuk memasak dan listrik dalam kondisi yang terbatas.
‘’Setelah terpilih jadi finalis, tim Unika lalu dilatih kuliah online atau yang disebut webinar selama empat bulan didampingi fasilitator dari Hong Kong America Center. Kami dilatih membuat video, bagaimana meng-capture, mengedit, dan memakai software yang mudah untuk orang awam,’’ jelas Abraham.
Selanjutnya, video yang dibuat kelak akan dipresentasikan dalam pertemuan Kementerian Lingkungan se-Asia pada waktu dekat. Mahasiswa Unika, Maria Annette Igrecia mengaku bangga terpilih jadi finalis. ‘’Tak terpikirkan sejak awal, kami hanya cari pengalaman. Puji Tuhan, sekarang bisa sampai final,’’ ungkapnya.
►Suara Merdeka 12 September 2018 hal. 24, https://www.suaramerdeka.com