Pada pelaksanaan wisuda periode II 2018, Unika Soegijpranata memiliki salah satu wisudawati terbaik dari Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil. Wisudawati terbaik tersebut yakni Johanna Indah Manuella, ia mampu menjadi wisudawati terbaik berkat masa studinya di Unika yang selesai dalam waktu 3 Tahun 10 Bulan dengan IPK 3.76.
Johanna, begitu sapaan akrabnya, mengungkapkan bahwa ia mampu menyelesaikan studinya dalam waktu 3 Tahun 10 Bulan karena selalu mendapatkan support dari organisasi kemahasiswaan yang ada pada Fakultas Teknik Unika.
“Di prodi Teknik Sipil ada Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) yang biasa dikenal dengan istilah Keluarga Mahasiswa Teknik Sipil (KMTS). Dari situ saya mendapatkan banyak keluarga baru, mereka semua yang berpartisipasi dalam KMTS selalu mengingatkan saya agar selalu bertanggungjawab pada studi dan selalu mengingatkan saya agar segera lulus. Ini suasananya sangat mendukung sekali,” ujar Johanna ketika ditemui Tim Humas Unika di tempat tinggalnya di Perumahan Sinar Waluyo Semarang pada Rabu (29/8/2018) yang lalu.
Putri dari pasangan Ignatius Lukito dan Veronica Sumince ini merupakan pengurus aktif yang terlibat dalam Keluarga Mahasiswa Teknik Sipil (KMTS). Tercatat dalam 2 periode ia menduduki jabatan strategis, pada periode 2014-2015 Johanna menjabat sebagai Sekretaris KMTS dan memasuki periode 2015-2016 ia naik jabatan menjadi Ketua KMTS.
Johanna menambahkan selain adanya support dari KMTS, masa studinya yang tergolong cepat tersebut juga karena ia telah memikirkan dan mempersiapkan secara dini skripsi sebelum semester 8.
“Saya ambil skripsi itu semester 8 tetapi saya ancang-ancang memikirkan skripsi itu saat masuk semester 7,” tambahnya.
Dinamika Tugas Akhir
Dalam menyelesaikan studinya di Unika, Johanna mengambil tugas akhir dengan judul “Kajian Kuat Lentur Balok Beton Komposit Dengan Angkur Baja Tulangan”. Tugas Akhir tersebut ia kerjakan bersama dengan rekan satu kelompoknya yang bernama Novita Cahyaningtyas dan penelitian tugas akhir tersebut ia laksanakan pada perusahaan CV Jati Kencana Beton yang beralamatkan di Jalan Karangjati, Ungaran, Semarang.
Dara lulusan SMA Kolese Loyola Semarang tersebut mengungkapkan banyak sekali suka duka yang ia alami dalam proses penelitian tugas akhir selama kurang lebih 4,5 bulan. Ia merasa disibukkan dengan rutinitas “wira-wiri” dengan rute dari tempat tinggalnya di Perumahan Sinar Waluyo Semarang menuju Kampus Unika dan Kantor CV Jati Kencana Beton.
“Beragam sih suka-dukanya, salah satunya saya wira-wiri rute jauh dari rumah menuju ke kampus lalu ke perusahaan tempat penelitian dan itu saya lakukan selama 4,5 bulan. Tetapi sesampainya di CV Jati Kencana Beton saya merasa senang banget karena rekan-rekan dari perusahaan tersebut semuanya ramah serta mereka semua sangat membantu dan mempermudah, mereka juga mengajarkan banyak ilmu. Anggap saja wira-wiri juga sebagai jalan-jalan,” ucap dara kelahiran Semarang 16 Mei 1996 ini.
Pada akhir sesi wawancara, wanita yang hobi berwisata kuliner tersebut menjelaskan bahwa Kampus Unika merupakan lingkungan yang toleransi terhadap keberagaman. Hal tersebut tercermin juga di program studi Teknik Sipil sendiri yang menurutnya mayoritas mahasiswanya merupakan mahasiswa Non-katolik namun dalam kesehariannya semua mahasiswa mampu bergaul dengan baik dan bisa saling mengisi atau saling melengkapi satu sama lain.
“Saya sendiri katolik tapi rekan saya satu kelompok dalam tugas akhir adalah seorang yang non-katolik, namun hal itu bukan menjadi penghalang dan terbukti kita bisa bersama-sama menyelesaikan tugas akhir,” tandasnya. (Holy)
DKV SCU Bicara Strategi Komunikasi Visual, Tekankan Pendekatan Etika dalam Proses Kreatif
Menggandeng PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE Express), Program Studi