Rektor Unika Soegijapranata Semarang Prof Dr Ridwan Sanjaya membuka Temu Ilmiah Nasional VII Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia (IPLBI).
Acara itu digelar di Ruang Teater Gedung Thomas Aquinas Lantai 3 Unika Jalan Pawiyatan Luhur IV Nomor 1 Bendan Dhuwur Kecamatan Banyumanik Kota Semarang, Jumat (2/11/2018).
Temu Ilmiah Nasional ke 7 tersebut merupakan kegiatan spesial.
Tidak sekadar menjadi tempat pertemuan para peneliti dari Sabang hingga Merauke, tetapi juga merayakan kelahiran para arsitektur atau peneliti hebat khususnya di Unika Soegijapranata.
“Hal itu sekaligus sebagai perayaan Dies Natalis ke 51 Prodi Arsitektur Unika Soegijapranata."
"Tepatnya kemarin, Kamis (1/11/2018) prodi tersebut memperingati hari berdirinya sejak 1967 silam,” terang Ridwan.
Menurutnya, usia prodi tersebut lebih tua dibanding Unika yang saat ini baru berumur 36 tahun.
"Prodi tersebut sudah terlahir semenjak universitas ini bernama Unika Atmajaya Semarang."
"Lalu berubah kembali menjadi Institut Teknologi Katolik Semarang (ITKS), dan hingga kini bernama Unika Soegijapranata Semarang,” sambungnya.
“Oleh sebab itu pula, keberadaan peneliti melalui berbagai pemikirannya maupun keilmuannya, sudah mendarah-daging di kampus ini."
"Hasil kajian, riset, maupun yang dilakukan para peneliti sudah menjadi landasan dan perannya tidak bisa diabaikan apalagi dihindarkan,” lanjutnya.
Sementara President IPLBI Cynthia Erlita Virgin Wuisang menerangkan, temu ilmiah tersebut merupakan agenda tahunan yang diselenggarakan bersama pihak perguruan tinggi maupun lainnya.
Menurutnya, acara tersebut dijadikan sebaga ajang pertemuan para peneliti lingkungan binaan dari berbagai cabang ilmu.
Tujuannya guna semakin meningkatnya interaksi, komunikasi, bertukar informasi, hingga menambah wawasan pengetahuan.
“Pada penyelenggaraan di tahun ini, digelar selama 2 hari atau hingga besok Sabtu (3/11/2018)."
"Adapun tema besar yang diusung tentang pelestarian keberagaman dalam pengelolaan lingkungan binaan,” tambahnya.