Tim FTP Unika Raih Juara 2 di UPH

Persiapan lomba yang sempat terhenti di masa ujian tengah semester bukan suatu penghalang bagi Cindy, Yasmine dan Jessica untuk tetap fokus dalam mengikuti lomba di UPH. Mereka adalah salah satu tim perwakilan FTP (Fakultas Teknologi Pertanian) Unika Soegijapranata Semarang yang berhasil meraih prestasi Juara 2 dalam kancah lomba National Foodpreneur Competition – Food Explore 11 yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Teknologi Pangan Universitas Pelita Harapan.
Dalam kancah kompetisi ini, penyelenggara lomba menyaring seluruh tim peserta menjadi 10 besar untuk maju ke tahap presentasi. Dan dua tim FTP (Fakultas Teknologi Pertanian) Unika Soegijapranata terpilih diantar 10 besar tersebut, dimana dalam satu tim terdiri dari 3 mahasiswa.
Lomba yang dilaksanakan pada awal November (1/11) ini, diselenggarakan dengan maksud menciptakan pangan lokal bernutrisi tinggi untuk mengembangkan kualitas dari industri pangan lokal. Oleh karena itu Cindy dan tim memilih judul yaitu Pendekatan Modern Terhadap Minuman Herbal Tradisional Dengan Metode Reverse Spherification. Untuk produknya yaitu popping boba dengan nama produk yaitu JLETUS (Jahe Meletus).
“Kita memilih produk ini karena melihat jamu kurang diminati banyak orang, sehingga gimana caranya agar orang suka minum jamu, maka kita inovasikan dengan JLETUS ini dan dipilih jahe karena yang paling banyak diminati yaitu jahe,” ucap Cindy yang juga terpilih sebagai Best Presenter di kancah lomba ini.
Cindy, Yasmine dan Jessica pada awalnya sempat pesimis untuk bisa meraih juara karena adanya hambatan dan harus segera mengumpulkan paper yang dilombakan. Persiapan dengan percobaan pembuatan produk terus dilakukan dalam kurun waktu satu setengah hingga dua bulan sebelum lomba. Hingga akhirnya salah satu tim FTP Unika yaitu Cindy dan tim berhasil meraih juara 2 dalam lomba food explore ini.
Menurut Cindy, banyak pelajaran yang dapat diambil dari lomba ini selain pengalaman yaitu bisa mengetahui produk yang diinginkan zaman sekarang serta lebih mendalami bahwa pangan lokal agar dapat diolah menjadi produk yang berkualitas. (lid)