Kontes Robot Indonesia (KRI) merupakan suatu ajang bagi mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi untuk menunjukkan kemampuan terlebih dalam hal elektronika. Dalam KRI ini, diharapkan dapat bermunculan ide ide yang dapat digunakan dan diimplementasikan dalam kehidupan sehari hari.
Teknik Elektro, sebagai salah satu fakultas yang memiliki pengalaman yang baik di bidang akademik ditambah lagi visi dan misi yang ingin menjadikan fakultas ini lebih mendunia, maka Fakultas ini akan mengirim beberapa mahasiswanya untuk mengikuti kompetisi yang bersifat nasional. Salah satunya adalah Kontes Robot Indonesia (KRI).
Kegiatan ini sedianya akan dilaksanakan pada 14-16 Mei 2015 bertempat di Universitas Semarang (USM). Meskipun para peserta masih dalam tahap persiapan, namun kontes tersebut tidak bisa dianggap sepele pasalnya, bukan hanya perguruan tinggi dari Semarang saja yang turut serta melainkan beberapa perguruan tinggi yang sudah memiliki nama di kancah nasional.
Adapun dalam kontes tersebut Unika Soegijapranata mengirimkan 8 orang mahasiswa yang dibagi dalam 3 divisi. Ke-delapan mahasiswa tersebut adalah Sabar Santoso dan Yoga Ivandra yang tergabung dalam divisi berkaki, Yosua Ivan Purnama dan Ardian Haryanto yang tergabung dalam divisi beroda dan Tobias Bimo, Naomi Intan Hapsari, Abram Alam Suhardi, Stefanus Christian Andreanto yang tergabung dalam divisi Seni. .
Mereka dibimbing oleh 3 orang pembimbing yaitu Ir. Slamet Riyadi, MT sebagai pembimbing tim dari divisi berkaki, Dr. F.Budi Setiawan sebagai pembimbing tim dari divisi beroda dan Felix Yustian Setiono, MT sebagai pembimbing tim divisi seni.
“Bentuk kontesnya sendiri terdiri dari 3 tahap yaitu tahap pertama pengiriman Proposal ke Dikti kemudian tahap kedua pengiriman video robot dan Power Point ke Dikti dan Tahap ketiga yaitu perlombaan” ungkap Tobias Bimo, Sabar Santoso dan Yosua Ivan Purnama selaku peserta kontes yang berhasil diwawancarai oleh team Kronik.
Dalam kontes Robot kali ini, Robot yang nantinya akan dilombakan diharuskan untuk mematikan lilin yang menyala dengan berbagai rintangan yang telah disiapkan seperti tabung, labirin dll kemudian ada sedikit keunikan tersendiri yaitu diusungnya Tarian Bambangan Cakil dalam kontes. Tarian tersebut merupakan tantangan tersendiri dari para peserta karena robot yang nantinya akan ikut dalam Kontes tersebut dituntut untuk bisa menari Bambangan Cakil dengan mengikuti irama yang telah disiapkan oleh juri layaknya perang antara kesatria dan raksasa dalam cerita asli tarian Bambangan Cakil.
“Untuk persiapannya hampir 100 persen dan untuk pesertanya sendiri sudah mempersiapkan diri dengan matang agar semuanya berjalan dengan lancar” ungkap Bpk. Felix Yustian Setiono, MT sebagai pembimbing tim divisi seni.
Dan ketika ditanya mengenai targetnya, dosen yang merupakan lulusan dari S1 Unika ini hanya mengatakan bahwa “Target kami adalah ingin menjadi juara di tingkat regional kemudian dapat berkompetisi dengan Perguruan Tinggi lain dari Seluruh Indonesia untuk tingkat Nasional”. Beliau juga mengharapkan adanya Suporter dari Unika Sendiri agar para mahasiswa yang berkompetisi juga memiliki semangat karena mereka mewakili Unika untuk kancah nasional. (Boli)
DKV SCU Bicara Strategi Komunikasi Visual, Tekankan Pendekatan Etika dalam Proses Kreatif
Menggandeng PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE Express), Program Studi