Dalam perayaan Natal dan Tahun Baru 2019 yang diselenggarakan pada hari Jumat (11/1), Unika Soegijapranata merayakan Natal dengan acara yang berbeda. Walau pada awal perayaan masih diawali dengan Misa Ekaristi bersama seperti biasanya, namun dalam salah satu tampilan pada perayaan Natal tahun ini, panitia menyuguhkan hiburan seni yang berbeda yaitu pentas seni wayang orang yang merupakan salah satu budaya kearifan lokal.
Dalam perayaan Natal tersebut, mengawali perayaan adalah Misa Ekaristi yang dipimpin oleh Selebran Utama Romo Kepala Campus Ministry Unika Soegijapranata Romo Aloysius Budi Purnomo Pr, serta Konselebran Romo Karnisius Doman SVD dan Romo Salvatore M Sabato OFM Conv.
Romo Aloysius Budi dalam homilinya menyinggung tentang tema Natal yang dirayakan bersama. “Hikmat Natal yang bersumber dari Yesus untuk keterlibatan sinergis yang menjadi tema kita, itu tidak hanya diwacanakan tetapi sudah kita hayati, seperti diantaranya dengan pembagian tugas-tugas tiap gedung dalam rangka persiapan perayaan Natal dengan kondisi dan caranya masing-masing. Hal itu membuat saya sebagai seorang Imam yang diutus ke tengah-tengah sivitas akademika ini menjadi mengalami suka cita Natal,” ungkap Romo Aloysius Budi.
“Allah ingin menyapa kita, maka bahasa yang dipakai adalah bahasa kita manusia. Allah yang begitu besar cintaNya kepada dunia, sehingga mengutus putra tunggalNya menjadi manusia dengan bahasa manusia, yaitu merengkuh, merangkul dan menyapa kita, supaya kita bisa merasakan sapaanNya dan boleh mengalami suka cita,” lanjut Romo Budi.
Sementara Rektor Unika Soegijapranata Prof Dr F Ridwan Sanjaya MS IEC menyampaikan kekhasan dalam perayaan Natal tahun ini saat sesi wawancara. “Kita mendatangkan kearifan lokal berupa wayang orang sebagai representasi perayaan Natal. Memang wayang orang yang ditonjolkan nanti itu menggunakan teknologi informasi, jadi hampir mirip seperti waktu pentas Ngesti Pandawa beberapa waktu lalu. Dan sebetulnya pementasan ini untuk mempresentasikan rasa bangga kita memiliki budaya, rasa bangga kita pada budaya lokal, “terang Prof Ridwan.
“Mengenai tema karya Unika yang setiap tahun selalu ada dan diimplementasikan dalam bentuknya tersendiri, maka seperti tahun lalu adalah ‘Transformasi Inspiratif’ sedangkan tahun ini adalah ‘Keterlibatan Sinergis’, artinya jika tahun lalu kita masih menyiapkan diri untuk berubah atau bertransformasi, tetapi untuk kali ini setelah bertransformasi kita mau terlibat secara bersama-sama, mengisi satu sama lain sehingga nantinya dampak yang dihasilkan itu lebih besar. Demikian pula dalam perayaan Natal pun tema karya tersebut masih dipakai yaitu Hikmat Kristus sebagai sumber keterlibatan sinergis,” tutur Prof Ridwan.
Turut hadir dalam perayaan Natal tersebut Ibu Krisseptiana Hendrar Prihadi SE MM, Pengurus Yayasan Sandjojo, Rektor dan Para Wakil Rektor serta seluruh sivitas akademika Unika Soegijapranata beserta undangan, yang merayakan Natal bersama di Auditorium Unika Soegijapranata. (fas)
Senat Mahasiswa Universitas Berikan Pembekalan kepada Pengurus Baru Periode 2024/2025
Senat Mahasiswa Universitas (SMU) Soegijapranata Catholic University (SCU) Periode 2024/2025