Pelaksanaan akreditasi sangat penting dilaksanakan demi terjaminnya peningkatan mutu yang berkualitas di tiap instansi. Salah satunya instansi Kesehatan. Proses akreditasi tidak dipungkiri mampu menyuarakan apapun yang belum terlaksana. Hal ini dilakukan agar puskesmas tidak ‘jalan di tempat’ setelah mendapatkan status terakreditasi, namun tetap terus menerapkan prinsip peningkatan mutu yang berkesinambungan dalam pemberian pelayanan kepada masyarakat.
dr Intaningtyas Subawati MH, dalam penelitiannya tentang Pelaksanaaan Akreditasi Puskesmas dan Perlindungan Hak Pasien dalam Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Kabupaten Rembang menekankan sejauh mana perlindungan hak pasien di puskesmas yg sudah terakreditasi di kabupaten Rembang, apakah memang dengan pelaksanaan akreditasi puskesmas bisa menjamin perlindungan hak pasien di puskesmas.
Dan setelah ditelusuri, ibu dari tiga anak yang sekaligus kepala puskesmas dan dokter umum di Puskesmas Kragan II Rembang ini mengemukakan bahwa pelaksanaan akreditasi di Puskesmas itu dapat melindungi hak pasien selama dilaksanakan sesuai standar yang telah ditetapkan. Meskipun ada faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan akreditasi puskesmas dan perlindungan hak pasien di puskesmas, yang menyebabkan perlindungan hak pasien di puskesmas yang terakreditasi tersebut belum optimal. Faktor-faktor yang mempengaruhi antara lain adalah faktor yuridis, teknis dan sosial.
“Terus terang rasanya berat, beban moral bagi saya menjadi salah satu lulusan terbaik Universitas ini. Karena masih banyak hal-hal yang harus dilakukan di negeri ini untuk kemajuan dan perbaikan negeri tercinta ini, khususnya dalam bidang hukum kesehatan, namun di satu sisi saya juga bersyukur, semua hasil memang tidak menghianati proses yang sudah dilakukan,” ucap dr Intan ketika ditanya bagaimana perasaannya setelah dinyatakan menjadi lulusan terbaik Magister Hukum Kesehatan dengan IPK 3,98 dalam wisuda periode I tahun 2019.
“Kendala yang ditemui saat penelitian, sampai sejauh ini lancar, terima kasih kepada semua teman-teman kepala puskesmas di kabupaten Rembang yang telah mendukung kami, sehingga penelitian ini bisa terlaksana dan terselesaikan dengan baik tepat waktu. Kendala hanya pada peneliti, karena beberapa Puskesmas letaknya berjauhan, jadi harus spare waktu lebih banyak saja. Respon tempat penelitian, sangat luar biasa, baik dari tempat penelitiannya sendiri maupun seluruh narasumber penelitian, semua kooperatif, mendukung dan pendekatan dalam penggalian data-data penelitian alhamdulillah tidak menemui kendala yang berarti,” tambahnya panjang.
“Selama di Magister Hukum Kesehatan (Hukkes) banyak sukanya ya…Mempunyai teman-teman angkatan 26 yang sangat luar biasa, kekeluargaan dan dukungannya, juga dosen-dosen yang luar biasa, yang memberikan banyak ilmu, pengetahuan, serta dukungan dari keluarga tentunya juga dan pelajaran dalam bidang hukum kesehatan, sangat luar biasalah.”
“Susahnya saat mengerjakan tesis, ya harus mendisiplinkan diri, menyempatkan diri mengerjakan tesis, konsul intensif dengan dosen, melakukan penelitian dan yang paling sulit mengejar dosen yang luar biasa sibuknya. Harus menyiapkan stamina yang ekstra, dan tentu saja yang tak kalah penting daftar pustaka, untuk Mbak Ratih, saya salut dengan beliau” tambahnya panjang.
Malang melintang sebagai narasumber mulai dari membahas tentang Penetapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Kecamatan Rembang, Sosialisasi Pelayanan Rumah Sakit dan Upaya Penurunan Kematian Ibu dan Bayi di RSUD dr SOESTRASNO Rembang dan Keynote speaker di World TB Day Symposium 2019, dr Intan memberi pesan khususnya untuk Hukkes agar ke depannya semoga lebih maju, terus mencetak lulusan-lulusan yang luar biasa, yang bisa memberikan manfaat nyata untuk kemajuan hukum kesehatan Indonesia mendatang.
“Hukum kesehatan masih sangat berkembang, dan ditunggu peran serta kita untuk kemajuan hukum kesehatan di negara kita Indonesia. Belajar di Hukkes untuk saya pribadi sangat luar biasa, serta harapan dan cita-cita saya, semoga kita semua bisa memberikan kerja nyata yang terbaik untuk kemajuan hukum kesehatan di Indonesia.
“Prinsip yang selalu saya jadikan pedoman dalam keseharian adalah disiplin, kekeluargaan dan profesional” tutupnya. (celiz)
Serah Terima Jabatan Ormawa FHK SCU
Fakultas Hukum dan Komunikasi (FHK) Soegijapranata Catholic University (SCU) melaksanakan Serah