Mahasiswa University of San Carlos Philippines Kunjungi Unika

Senin pagi (20/5), bertempat di ruang hijau gedung Mikael, telah hadir rombongan mahasiswa dari University of San Carlos, Cebu-Philippines yang datang ke Unika Soegijapranata dalam rangka Student Exchange selama enam hari.
Dalam perjumpaan dengan Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unika Soegijapranata Dr Octavianus Digdo Hartomo terungkap bahwa kegiatan kunjungan tersebut merupakan program tahun ketiga mahasiswa Philippines datang ke Indonesia. “Selama kunjungan sekitar enam hari di Unika Soegijapranata, rombongan mahasiswa University of San Carlos – Philippines akan mengikuti kegiatan akademis, budaya, kunjungan ke perusahaan-perusahaan serta tentunya kegiatan yang bersifat wisata,” ungkap Dr Oki begitu sapaan Dekan FEB Unika ini.
Dalam keterangannya lebih lanjut, Dr Oki juga menjelaskan bahwa FEB Unika Soegijapranata juga sudah pernah mengirimkan mahasiswa ke University of San Carlos Philippines pada bulan Februari yang lalu. Demikian juga dari FEB Unika juga pernah mengirim dosen ke University of San Carlos, dan dari sana juga pernah mengirimkan dosennya ke Unika Soegijapranata dalam program Lecture and Faculty Exchange.
Dalam kunjungan Student Exchange University of San Carlos Philippines ini diikuti oleh sembilan mahasiswa dan satu dosen pendamping.
Sementara Rektor Unika Soegijapranata Prof Dr F Ridwan Sanjaya MS IEC, yang menemui rombongan mahasiswa University of San Carlos, juga mengemukakan dukungannya terhadap pelaksanaan program kerjasama yang dibangun oleh FEB Unika dengan salah satu Perguruan tinggi di Cebu Philippines tersebut.
“Internasionalisasi yang dilakukan FEB Unika ini merupakan hal yang baik. Karena Unika Soegijapranata juga semakin mendorong untuk menuju ke arah global dan tentu akan semakin banyak dan luas sehingga bukan hanya fakultas-fakultas tertentu yang dari dulu mengawali, tetapi juga sudah menyebar ke fakultas-fakultas lain di Unika.”
“ Jadi dengan pola yang sudah dilakukan oleh FEB Unika ini, bisa jadi referensi banyak fakultas untuk bisa memilih mana yang tepat untuk program internasionalisasi dari fakultas masing-masing,” tandas Prof Ridwan. (fas)