Dalam rangka memperingati Dies Natalis ke 26 Program Studi Teknik Elektro Unika Soegijapranata Semarang, sebanyak 112 mahasiswa dan alumni melaksanakan sarasehan dengan tema “Guyub Rukun Kini dan Nanti” bertempat di Du Cafe Tembalang Semarang.
Pada kesempatan tersebut dipaparkan perjalanan perkembangan Progdi Teknik Elektro, oleh Dr. Leonardus Heru Pratomo, ST,MT selaku ketua program studi dengan penambahan progdi Teknologi Energi juga tentang peninjauan kurikulum setiap lima tahun. Selain itu juga dijelaskan tentang standar minimal point, sebanyak 125 point sebagai ketentuan untuk dapat diterbitkannya Surat Keterangan Pendamping Ijasah (SKPI). Inti dari SKPI adalah kegiatan ektrakurikuler atau kegiatan non akademik bagi calon wisudawan yang telah menyelesaikan seluruh rangkaian tugas studinya.
Kehadiran 6 alumni dari berbagai angkatan yang berkesempatan berbagi pengalaman dari dunia kerja membuat suasana semakin guyup. Vincent salah satu alumni yang saat ini memasuki dunia wirausaha sebagai owner Du Cafe cukup menyadari tidak mudah untuk menyelesaikan Tugas Akhir. Meskipun setelah lulus diterima di perusahaan batubara di Jakarta tetapi panggilan di dunia wirausaha labih menantang ujarnya.
Nicholas alumni Teknik Elektro yang saat ini bergabung dengan PT. Djarum menyampikan bahwa ketika masih aktif sebagai mahasiswa dulu ia adalah salah satu mahasiswa yang pertama di Unika yang berprestasi menjuarai lomba robot tingkat nasional.
Suasana akrab yang dibangun di Teknik Elektro sudah sejak lama berlangsung, kekuatan komunikasi antar angkatan, mahasiswa dan alumni menjebatani beberapa persoalan yang muncul saat proses perkuliahan di kampus. Ini diakui oleh para alumni, oleh sebab itu mengenal mahasiswa beda angkatan hukumnya adalah wajib. Selain itu Teknik Elektro Unika Soegijapranata saat ini telah memiliki seorang Guru Besar, Prof. Dr. Ir. Slamet Riyadi, MT salah seorang guru besar bidang elektro di Jawa Tengah.
Prof Slamet dalam kesempatan tersebut juga menyinggung tentang gelar insinyur, yaitu seorang enginer orang yang bertugas merekayasa di bidang teknik. Untuk menjadi seorang enginer tidaklah mudah, harus melalui proses pembelajaran di bangku kuliah juga di laboratorium. Mengapa proses itu terasa berat karena dunia industri menuntut lulusan teknik elektro dapat menjawab tantangan yang berlandaskan kejujuran dan bertanggungjawab terhadap keahliannya.
Teknik Elektro Unika Soegijapranata pada tahun 2019 ini berhasil meloloskan proposal progam kreativitas mahasiswa, diharapkan dengan prestasi ini menambah semangat buat semua mahasiswa yang hadir sekaligus sebagai ajang kompetisi dibidang teknik elektro, demikian Krismon selaku panitia menambahkan informasi tersebut, mengakhiri acara sarasehan dalam rangka dies teknik elektro fakultas teknik Unika Soegijapranata.