Pemerintah Amerika Serikat melalui United States Agency for International Development (USAID) bermitra dengan Pemerintah Indonesia melalui Mien R Uno Foundation (MRUF) sebagai lembaga sosial non profit yang berfokus pada pengembangan pendidikan kewirausahaan, memilih Unika Soegijapranata sebagai pilot project kewirausahaan perguruan tinggi (PT) di Jateng.
Unika Selasa lalu (2/6/2019) menyelenggarakan workshop bertemakan “Jadi Wirausaha Mandiri (JAPRI)” yang diikuti oleh sekitar 25 dosen dari berbagai fakultas di Unika Soegijapranata dan satu mahasiswa CSE (Center for Student Entrepreneurship) Unika, di hotel Noormans Semarang.
Sebagai PT yang memiliki karakter kooperatif dan wadah wirausaha bagi mahasiswanya, Unika Soegijapranata terpilih sebagai satu-satunya perguruan tinggi di Jawa Tengah yang mendapat kesempatan pelatihan atau training of trainers sebagai pilot project di Jawa Tengah. Hal tersebut diutarakan oleh Cindy Dayana sebagai Program Manager Mien R Uno Foundation, Project USAID JAPRI.
“Di Unika Soegijapranata memang terdapat matakuliah kewirausahaan, maka dengan demikian kita bisa bersinergi dalam mengembangkan kewirausahaan di Unika Soegijapranata. Dalam hal ini secara teknis kami memberikan support dalam bentuk rancangan alternatif disamping rancangan ajar yang secara akademik sudah diberikan kepada mahasiswa di Unika Soegijapranata,” ucap Cindy.
Menurut Cindy, workshop kali ini membekali para dosen dengan modul-modul kewirausahaan yang sudah diuji coba selama satu setengah tahun di kota Bandung dan kabupaten Trenggalek. Dan terbukti dapat menghasilkan bisnis yang berkelanjutan atau sustainable sebanyak 80%.
“Dalam modul tersebut ada delapan bab. Dan dari delapan bab itu bisa direplikasi atau dikombinasikan secara penuh, maupun secara partial pada bab-bab tertentu saja tergantung para dosen dalam mengaplikasikannya: ujar Cindy.
Sedang Dr Indra C Uno selaku Master Trainer sekaligus Ketua Dewan Yayasan Mien R Uno Foundation juga memberikan materinya tentang modul yang bisa diadop ke dalam Rencana Pembelajaran Semester (RPS).
“Kita berharap para dosen pengampu ini selanjutnya selain bisa menghasilkan RPS juga mampu membawakan materi ini sesuai dengan kebutuhan eksklusif kampusnya atau kewirausahaan versi Unika. Tujuannya tentu saja agar terjadi efektifnesnya pembelajaran dengan outcome-nya setelah melakukan pembelajaran dan mempraktekkannya hingga dapat berlanjut atau sustain,” papar Dr Indra.
Menurut Indra, Program JAPRI ini adalah turunan dari suatu program yang kita sebut envoy dari yayasan Mien R Uno Foundation yang sudah dimulai sejak tahun 2000. Jika envoy dari yayasan Mien R Uno Foundation berupa beasiswa akan tetapi JAPRI ini masuk ke dalam mata kuliah di perguruan tinggi, sehingga lebih formal,” tuturnya.
“Selain mendapatkan teori dan pengetahuan para dosen juga akan mendapatkan materi experience share learning. Jadi para dosen akan diajak mengalami proses kewirausahaannya juga gamesnya serta diskusinya sehingga pada saat memberikan materi kewirausahaan, para dosen ini dapat menjiwai dan cukup paham,” kata Dra Yofita Psi yang juga sebagai pemateri dalam acara workshop tersebut menambahkan.
Hal senada juga ditegaskan oleh Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Unika Dr V Kristina Ananingsih ketika turut mengikuti workshop tersebut.
“Ada dua tujuan yang ingin dicapai dalam penyelenggaraan acara workshop USAID JAPRI, yaitu meningkatkan pengetahuan dan keahlian pengajaran melalui experiential learning (belajar dengan latihan dan pengalaman) dan mempelajari metode yang efektif untuk menyampaikan kurikulum tentang kewirausahaan di perkuliahan dan memfasilitasi tim pengajar dengan praktek mengajar (microteaching),”tandasnya.