Sebuah misa konselebrasi dengan selebran utama Romo Aloysius Budi Purnomo Pr, dan konselebran Romo Gerardus Djoko Surawidjaja Pr serta Romo Albertus Indra OCD, telah diselenggarakan dalam rangka Ekaristi syukur atas Dies Natalis Unika Soegijapranata yang ke-37, pada hari Senin (22/7).
Misa yang yang dilaksanakan di cungkup makam Mgr Albertus Soegijapranata ini, diikuti secara hikmat oleh seluruh dosen dan tenaga kependidikan Unika Soegijapranata.
Turut hadir pula Ketua Umum Pengurus Yayasan Sandjojo Dr Al Agus Suryono MM beserta beberapa pengurus yayasan, serta Rektor Unika Soegijapranata Prof Dr F Ridwan Sanjaya MS IEC, para Wakil Rektor dan para undangan.
Dalam pesan homili, Romo Aloysius Budi sebagai selebran utama menyampaikan perihal tema dies natalis dikaitkan tema tahun karya Unika periode 2019 – 2020.
“Panitia dies natalis tidak hanya memunculkan tema karya tahun ajaran baru yaitu integritas ekologis, tetapi bahkan telah menyebutkan buah yang diharapkan dari tahun ajaran baru tersebut yaitu keadilan ekologis menjadi tema perayaan ekaristi dies natalis Unika pagi ini,” jelas Romo Budi.
“Gereja katolik saat ini lebih mendorong pada kecintaan terhadap ekologi seperti seruan Paus Fransiskus. Maka apabila dimungkinkan apakah bisa jika visi Unika yaitu Talenta Pro Patria Et Humanitate juga ditambahkan dengan Munda (kelestarian lingkungan dan keutuhan ciptaan hidup-Bumi dengan segala isinya), karena sebagaimana gereja selalu memiliki misi ecclesia semper reformanda gereja selalu terbuka untuk pembaharuan-pembaharuan demikian juga hidup kita,” lanjut Romo Budi.
Selanjutnya Romo Budi juga mengingatkan kembali perihal keterbukaan gereja pada perubahan, yaitu jauh hari sebelum ada disrupsi seperti era sekarang ini, dicontohkan oleh Mgr Albertus Soegijapranata SJ berani memindahkan Keuskupan Agung Semarang ke Yogyakarta karena situasi politik saat itu untuk berbela rasa patria atau patriotisme, sehingga dari situ kemudian muncul 100% katolik 100% patriotik atau Indonesia.
“Unika Soegijapranata juga sudah mulai peduli pada ekologi atau lingkungan hidup yaitu dengan dilaunching program studi (S-1) Rekayasa Infrastruktur dan Lingkungan (RIL), sedangkan studi S-2 nya adalah PMLP (Program Magister Lingkungan dan Perkotaan) serta studi S-3 Program Doktor Ilmu Lingkungan (PDIL),” terang Romo Budi.
Sedang Rektor Unika Soegijapranata usai misa sempat menyampaikan tanggapannya terkait dies natalis Unika yang ke-37.
“ Saat ini adalah hari yang baik, terutama dewasa ini dalam kampus Unika ada perkembangan-perkembangan baik yang kita dapat, disamping perubahan-perubahan yang dialami dalam kampus Unika. Namun kita bersyukur karena kita memiliki patron yang bisa menjadi teladan kita yaitu Mgr Albertus Soegijapranata yang memiliki sifat ugahari,” ucap Prof Ridwan.
“Dalam perubahan-perubahan yang Unika lakukan setidaknya kita mencoba keluar dari zona nyaman, persis seperti ketika Mgr Albertus Soegijapranata memutuskan memindahkan pusat pastoralnya dari Semarang ke Yogyakarta.”
“Selain kita bisa mencontoh apa yang dilakukan oleh Mgr Soegijapranata selama hidupnya, kita juga mendapatkan hal baik ketika menggunakan nama beliau sebagai identitas. Kita juga mendapat berkat yang banyak dalam peringatan dies natalis tahun ini, diantaranya adalah Prodi Arsitektur kembali mendapatkan Akreditasi A, kemudian Dr Ekawati Marhaenny Dukut MHum mendapat penghargaan Peringkat I Dosen Berprestasi tingkat LLDIKTI Wilayah VI, dan dosen Unika yang lain yaitu Robertus Setiawan Aji Nugroho PhD mendapat peringkat Ketiga Dosen Berprestasi tingkat LLDIKTI Wilayah VI. Berkat lainnya yang didapat Unika adalah ditahbiskannya dua Romo yang merupakan alumni Unika Soegijapranata yaitu Romo Bernardus Himawan Pr dan Romo Bonaventura Agung Prihadi OCD” tutup Prof Ridwan. (fas)
DKV SCU Bicara Strategi Komunikasi Visual, Tekankan Pendekatan Etika dalam Proses Kreatif
Menggandeng PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE Express), Program Studi