Pembangunan Pasar Johar Semarang dan Kota Lama disebut telah nyaris selesai. Untuk Pasar Johar pembangunan bahkan sudah mencapai 94 persen, dan tinggal menyisakan finishing saja.
Hal itu diungkapkan Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR, Dr Danis H. Sumadilaga di sela Dies Natalis Unika Soegijapranata, Semarang, Senin (5/8/2019).
"Untuk Pasar Johar pagi ini sudah saya tengok. Progresnya sudah kurang lebih 94 persen," paparnya.
Pengerjaan Pasar Johar menurut Danis menyisakan pemasangan instalasi listrik, serta pembuatan saluran pembuangan air.
Sementara untuk Kota Lama, pengerjaan menyisakan pengaturan untuk antisipasi banjir di kawasan tersebut. Yaitu dengan pemasangan pompa.
Saat ini pompa yang direncanakan bisa mengantisipasi banjir di Kota Lama sedang dalam proses lelang.
"Untuk Pasar Johar kontrak kita sampai akhir tahun. Artinya untuk pengerjaan mayor sudah hampir selesai semua," kata Danis.
Meski nyaris semua pembangunan selesai dan menyisakan pembangunan minor, Danis menuturkan pembangunan tak boleh dilakukan terburu-buru.
Ia mencontohkan dalam pemasangan instalasi listrik di Pasar Johar, harus mengutamakan keselamatan.
"Karena pasar ini dulu terbakar karena hubungan pendek arus listrik."
"Jadi memang pemasangan instalasi listrik harus dilakukan dengan seksama dan berkualitas," ungkap Danis.
Adapun pada Dies Natalis ke-37 Unika Soegijapranata, ia menitikberatkan bahwa dalam pembangunan, jangan sampai merusak alam. Ia mengapresiasi Unika yang mengajarkan pembangunan yang tidak merusak alam kepada para mahasiswanya.
"Hal itu justru sejak awal jadi fokus kementerian PUPR memperhatikan aspek ekologis untuk pembangunan jangka panjang 2005-2025," ungkapnya.
Implementasinya, lanjut Danis, dalam pembangunan tol, jembatan, perumahan dan lain sebagainya, pihaknya memperhatikan aspek keadilan ekologis sejak tahapan awal, perencanaan, pelaksanaan dan pemeliharaan.
"Kita selalu melihat perencanaan berlandaskan infrastruktur hijau."
"Lalu perencanaan yang tak merusak ekologi dengan skala yang besar," imbuh Danis.
Rektor Unika Soegijapranata Ridwan Sanjaya mengungkapkan Dies Natalis ke-37 Unika Soegijapranata mengambil tema keadilan ekologis dalam percepatan pembangunan infrastruktur.
"Artinya dalam pembangunan, tak boleh kita merusak alam secara semena-mena," katanya.