Universitas Katolik Soegijapranata (UNIKA) mengadakan seminar bertajuk “ AMBON : Membangun Kota Inklusif dan Toleran bertempat di Ruang Theater Gedung Thomas Aquinas Unika Soegijapranata, Senin (26/8).
Seminar yang berlangsung di Universitas Katolik Soegijapranata ini dihadiri oleh Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi dan Wali Kota Ambon Richard Louthenapessy beserta narasumber Prof. David Bamford (Flinders University), Drs. Andreas Pandiangan, MSi., Ir. Yulita Titik Sunarimahingsih, MT.
“Tidak ada pemimpin daerah yang menginginkan daerahnya memiliki konflik”, tegas Hendi sapaan akrab Wali Kota Semarang.
Maka dalam hal ini, bagaimana cara memelihara agar percepatan pembangunan dapat terjadi. Kecepatan Pemerintah dalam merespon berbagai persoalan namun pemerintah tidak bisa bergerak sendiri dalam hal ini, Pemerintah tetap membutuhkan masyarakat untuk merespon sehingga dapat berkesinambungan.
Hendi berpesan jangan pernah mudah termakan berita hoax yang bisa memecah tali persaudaraan NKRI Indonesia.
Komunikasi dan Stakeholder dalam upaya kepekaan dan kecepatannya dalam merespon harus selalu ada. 74 tahun Indonesia merdeka karena adanya perbedaan suku, agama dan RAS.
“ Tugas pemimpin untuk bisa merangkul, semua kelompok dalam golongan termasuk dalam mengupayakan dan menjelaskan ketika terjadi atau ada sedikit persoalan yang berbau SARA untuk bisa dikomunikasikan dan diatasi secara tepat dan cepat” Ujar Hendi.
Semua warga Bangsa Indonesia tidak ada perbedaan antara suku, agama, budaya dan RAS jadi harapan dalam seminar ini mari bersepakat NKRI harga mati, kita harus membuat Indonesia semakin maju dan Semarang menjadi hebat.
berita terkait:
https://terasmaluku.com/kota-ambon-role-model-kota-inklusif-dan-toleran/
https://ambon.antaranews.com/berita/66118/wali-kota-ambon-paparkan-kebijakan-kota-inklusif-dan-toleran
https://www.ambon.go.id/ambon-role-model-kota-inklusif-dan-toleran/