Survei yang dilakukan Badan Narkotika Nasional (BNN) menunjukkan 24 persen penyalahguna narkoba, adalah pelajar dan mahasiswa. Menurut Kepala BNN Provinsi Jawa Tengah Brigjen Pol Dr Benny Gunawan SH MH, pihaknya terus melakukan kampanye gencar ke perguruan tinggi maupun sekolah.
“Kami juga melaksanakan kegiatan di wilayah pedesaan untuk mengajak tokoh masyarakat dan adat, untuk ikut dalam upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba,” kata Benny dalam Seminar Nasional ‘Pengembangan Kepribadian Untuk Milenial Sehat Tanpa Narkoba’ yang diselenggarakan oleh UPT Kemahasiswaan dan Alumni (UKA) Unika Soegijapranata bekerja sama dengan Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Pendidikan (LP3), di ruang Teater Gedung Thomas Aquinas Unika Soegijapranata, Kamis (28/11).
Menurutnya masyarakat juga tidak perlu takut melaporkan, jika menemui adanya pecandu narkoba karena mereka akan direhabilitasi dan tidak akan dikenakan pidana. Selain melakukan pemberantasan, pencegahan dan rehabilitasi bagi pecandu narkoba, pihaknya juga melakukan Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Narkoba.
Sementara Dosen Psikologi Unika Soegijapranata Carolus Indra Dwi Purnama SPsi MPsi Psikolog menyatakan, penyebab generasi muda terjebak dalam penggunaan narkoba. Pada masa remaja, biasanya coba-coba termasuk pada narkoba dan menyebabkan kecanduan dan kemudian bisa menjadi pengedar. “Selain kecanduan narkoba, ada kecanduan lainnya,” tambahnya.
Jangan Dihakimi
Jika ada orang tua menemui anaknya mempunyai masalah narkoba, jangan dihakimi atau diganggu karena biasanya seorang anak diperlakukan seperti itu akan lari dari rumah. Mereka ingin didengarkan, baru kemudian dilakukan assessment oleh ahlinya, seorang psikolog. Dari assessment akan terlihat apakah anak tersebut kecanduan, masih tahap rekreasional, coba-coba atau sudah menjadi pengguna rutin.
Alex Zulkarnain, mantan pengguna juga memberikan testimoninya selama menggunakan narkoba. Menurutnya narkoba apapun bentuknya bisa menutup kesempatan untuk meraih kesempatan terbaik dalam hidup pengguna. Adapun pemicu yang biasanya muncul untuk menggunakan narkoba adalah pertama kali karena coba-coba. Berikutnya adalah karena solidaritas dalam suatu kelompok atau komunitas dan biasanya yang paling kuat dorongannya karena menjadi syarat agar pengguna tidak dikucilkan oleh kelompoknya.
“Pengguna biasanya punya banyak waktu menganggur atau tidak punya kegiatan positif sehingga penting bagi mahasiswa untuk mengisi waktu luang mereka dengan kegiatan-kegiatan positif supaya tidak terdorong menggunakan narkoba,” tambahnya.
Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Unika Soegijapranata Dr V Kristina Ananingsih ST MSc menyampaikan, agar para mahasiswa dapat menambah wawasan dan pengetahuan terkait bahaya narkoba dan tindakan pencegahannya.