Narkoba apapun bentuknya bisa menutup kesempatan untuk meraih peluang terbaik (achieve the best) dalam hidup si pengguna. Maka hidup mesti memiliki prioritas dan jangan biarkan narkoba itu mengganggu dan merusak prioritas hidup kita.
Hal itu diungkapkan mantan pengguna narkoba Alex Zulkarnain dalam seminar dengan tema "Pengembangan Kepribadian untuk Milenial Sehat Tanpa Narkoba" yang diselenggarakan oleh UPT Kemahasiswaan dan Alumni (UKA) Unika Soegijapranata bekerja sama dengan Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Pendidikan (LP3), di ruang Teater Thomas Aquinas Unika, Jumat (29/11/2019).
Alex mengungkapkan pemicu yang biasanya muncul untuk menggunakan narkoba adalah karena coba-coba. Kemudian karena solidaritas dalam suatu kelompok atau komunitas.
"Ini biasanya yang paling kuat dorongannya, karena menjadi syarat agar si pengguna tidak dikucilkan oleh kelompoknya," jelasnya.
Hal lain, kata dia, pengguna biasanya punya banyak waktu nganggur atau tidak punya kegiatan positif, sehingga perlu bagi mahasiswa untuk mengisi waktu luang mereka dengan kegiatan-kegiatan positif supaya tidak terdorong menggunakan narkoba.
Kepala BNN Provinsi Jawa Tengah Brigjen Pol Dr Benny Gunawan yang hadir sebagai pembicara mengatakan narkoba yang diserang adalah otak, oleh karena itu BNN melakukan tindakan represif dan preventif. Selain itu, ada juga P4GN (Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba) yang menjadi tugas BNN.
“Masyarakat jangan takut untuk melapor adanya pecandu karena akan direhabilitasi dan tidak akan dipidana, termasuk jangan takut test urine, apabila ditemukan akan direhabilitasi,” imbuhnya.
Narkoba, kata dia, memang identik dengan generasi muda. Hasil survei penelitian di BNN menyebutkan penyalahguna narkoba 24 % adalah pelajar dan mahasiswa.
"Inilah yang sangat memprihatinkan sekali, oleh karena itu upaya-upaya yang dilakukan oleh BNN terus gencar baik di perguruan tinggi maupun sekolah-sekolah dan juga kita sedang melaksanakan kegiatan di wilayah-wilayah desa untuk mengajak tokoh masyarakat dan tokoh adat untuk ikut serta dalam upaya pencegahan narkoba," terang Brigjen Benny Gunawan.
Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Unika Soegijapranata Dr V Kristina Ananingsih ST MSc menyampaikan harapan agar para mahasiswa dapat menambah wawasan dan pengetahuan terkait bahaya narkoba dan tindakan pencegahannya.
"Harapannya kegiatan seperti ini tidak hanya dilangsungkan kali ini saja tetapi bisa berlanjut ke kegiatan berikutnya, sehingga para mahasiswa bisa mendapatkan manfaat bagi kehidupan serta masa depan mereka," jelasnya.
Dosen Psikologi Unika Soegijapranata Carolus Indra Dwi Purnama SPsi MPsi Psikolog, yang pernah mendapat penghargaan dari Badan Narkotika Nasional (BNN) Jateng memaparkan kerawanan para generasi milenial terhadap paparan narkoba.
“Generasi milenial yang hampir rata-rata tidak bisa lepas dari gadget bisa mengundang risiko juga terhadap penggunaan gadget, yaitu bisa untuk beli narkoba. Termasuk profil remaja itu sendiri juga banyak yang coba-coba. Prefrontal cortex-nya yang cowok-cowok ini kan baru matang pada usia 21 tahun, kalau cewek adalah 19 tahun, sehingga itu membuat mereka tidak bisa mengontrol pengendali impulsenya,” kata Indra.
Kecanduan di luar narkoba juga banyak macamnya, di antaranya yang banyak terjadi pada anak kuliah adalah urgency addiction yaitu semacam waktu belajar yang mepet dengan jadwal ujian atau menyukai meningkatnya adrenalin, merasa bisa belajar kebut semalam. Selain itu juga ada Internet gaming disorder.
"Dan yang penting pesan saya bagi orangtua jika menemukan anaknya bermasalah dengan narkoba, jangan dihakimi atau diributi, karena semakin diributi mereka akan kabur. Maka yang penting adalah listen first atau dengarkan dulu, setelah diketahui perlu diassessment apakah anaknya benar kecanduan, ataukah masih rekreasional penggunaannya, coba-coba ataukah masih regular user.
" Dikatakan pula, orangtua juga diharapkan aktif memantau medsos supaya lebih mudah memonitor anaknya, atau orangtua tahu kondisi suasana perasaan anaknya.
►https://www.ayosemarang.com/read/2019/11/29/48068/narkoba-tutup-kesempatan-meraih-peluang-terbaik