Selain menunjang pekerjaan, studi ini baru dan mumpuni di bidangnya, begitulah Teguh Panca Yusak Mukhlis menggambarkan rekam jejak perkuliahan yang sudah ditempuhnya sehingga terpilih menjadi seorang wisudawan terbaik dari Magister Hukum Kesehatan Unika Soegijapranata pada wisuda periode III tahun 2019 dengan IPK 3,78.
“Terus terang saya merasa senang dapat predikat salah satu wisudawan terbaik, dan sebenarnya saya juga tidak menyangka sama sekali. Karena Magister Hukum Kesehatan Unika merupakan program pasca sarjana terbaik dan terkenal,” jelas pria asal kota Rembang ini.
“Upaya pembelajaran di Unika sejauh ini sudah yang terbaik sesuai kemampuan. Menurut saya semuanya merupakan hal yang wajar. Untuk mendapatkan hasil yang terbaik diperlukan standar mutu yang baik dan juga dosen pengampu yang berbobot serta memiliki pengalaman maupun pengetahuan yang luas. Dan itu juga yang membuat jurusan pascasarjana MH Kes Unika lebih unggul dibandingkan dengan yang lainnya, karena ditunjang pembelajaran yang efektif dan kurikulumnya juga bagus,” tukasnya.
Membahas tentang topik tesisnya yang berjudul “Perlindungan Hukum Bagi Tenaga Dokter, Perawat dan Bidan Di Public safety Center (PSC) di Kabupaten Rembang” Teguh menjelaskan tertarik meneliti tentang penulisan ini, selain berhubungan dengan pekerjaan, alasan lain yang ia ucapkan ialah masih rentannya tenaga kesehatan khususnya di wilayah yang dimaksud terpapar dengan sanksi hukum dan masih banyak juga tenaga kesehatan yang masih buta tentang hukum. Lebih rinci lagi, dia juga menegaskan masih minimnya literasi membahas tentang regulasi tersebut dan belum ada yang membahas lebih lanjut tentang penelitian itu karena hal yang baru.
Lalu berikutnya, Teguh yang juga berprofesi sebagai seorang dokter di PSC dan sebagai kepala seksi pelayanan kesehatan di dinkes Kab. Rembang ini menuturkan, merasa perlu untuk membahasnya dari berbagai sisi demi kebaikan bersama.
“Kendala dalam penulisan ada, karena yang saya bahas merupakan hal yang baru dan belum ada yang mengangkatnya sebagai sebuah penelitian. Saya kesulitan dalam mencari referensi yang mendukung penelitian saya ini”, tambahnya lagi.
“Banyak sekali yang berperan mendorong dan memotivasi saya dalam menyelesaikan studi saya ini, terutama istri saya dan sahabat-sahabat saya di Unika yang sudah saya anggap sebagai keluarga sendiri. Dan juga bapak dan ibu dosen serta staf di MH Kes. saya ucapkan banyak terima kasih. Khususnya saya ucapkan terimakasih pula kepada pembimbing saya Dr Trihoni Nalesti Dewi SH MHum dan dr Hadi Sulistyanto SpPD MHKes FINASIM, yang selalu meluangkan dan memberi waktu, selalu semangat dan membimbing hingga tesis ini terselesaikan dengan baik. Beliau berdua dosen yang luar biasa, pembimbing yang hebat dan kompeten dibidangnya,” ujar Teguh menambahkan.
Mengambil jurusan Hukum Kesehatan di Unika Soegijapranata sebagai salah satu ilmu untuk penunjang pekerjaan menjadi pencapaian yang mampu dia selesaikan dengan baik. Mengingat pekerjaan yang beliau tekuni banyak berhubungan dengan regulasi Hukum.
“Harapan saya dari penulisan tesis dan perkuliahan disini ialah semua produk-produk hukum yang nantinya saya implementasikan mampu menjadi produk hukum yang baik dan dapat dipertanggungjawabkan isinya. Berkeinginan untuk sekolah ke jenjang yang lebih tinggi pastilah ada, tapi mengingat kesibukan dan usia yang semakin bertambah. Alangkah baiknya saya memberikan kesempatan pada yang lebih muda saja,” jelas Teguh.
Lebih jauh pak Teguh menjabarkan bahwa tesis yang beliau kerjakan, semaksimal mungkin mampu mengkontribusikannya kepada masyarakat dan bisa sangat bermanfaat. “Unika sebagai salah satu universitas, wadah pengampu pendidikan, sejauh ini lebih mementingkan mutu, kualitas dan selalu berkembang mengikuti perkembangan zaman. Hal ini bisa dibuktikan dengan banyaknya mahasiswa yang berasal dari luar Jawa. Selalu meningkatkan kualitas agar tetap menjadi yang terbaik, baik untuk universitas dan juga untuk prodi Magister Hukum Kesehatan. Tak ada yang tak dapat kita lakukan kalau kita mau berusaha, karena keberhasilan ada ditangan kita sendiri,” tutupnya. (celiz)
DKV SCU Bicara Strategi Komunikasi Visual, Tekankan Pendekatan Etika dalam Proses Kreatif
Menggandeng PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE Express), Program Studi