“If you never try, you never know” Itulah motto hidup dari seorang Wikan Putri Hapsari sebagai salah satu wisudawan terbaik dari Program Studi Manajemen Unika Soegijapranata dengan IPK 3,64. Wanita kelahiran 15 Oktober 1997 di kota Semarang, Jawa Tengah mengambil motto hidupnya dari pengalaman-pengalaman hidup yang telah dilaluinya selama ini.
Wikan yang katanya mempunyai hobi masak, nulis di blog, jurnalistik saat SMP dan SMA, traveling ke pantai, sebelumnya bersekolah di SMA Kesatrian 1 Semarang. Ternyata dia salah seorang pelopor kelas bahasa kala itu di SMA Kesatrian 1.
“Pengaruh Persepsi Hijau pada Produk, Citra merek, dan Kualitas terhadap Keputusan Pembeli Kosmetik “The Body Shop” adalah judul skripsi dari Wikan.
“Ketika dulu bapak pensiun, lalu aku ikut dalam penelitian payung green marketing, supaya bisa cepet lulus”, jelasnya ketika ditanya alasan memilih judul skripsi tersebut.
Putri dari Bapak Cosmas Sriyanto dan Alm. Ibu Fransiska Rahayu ini diam-diam ternyata sekarang sudah mulai melamar kerja di BNI, BCA, Bank Mandiri. Namun impiannya hanya satu yakni ingin membahagiakan keluarga terlebih Bapak tercinta, apalagi menurutnya ia amat bangga karena dengan menjadi wisudawan terbaik, Bapak tercinta akan duduk di sebelahnya saat wisuda nanti.
Anak terakhir dari 3 bersaudara tersebut juga aktif dalam berbagai kegiatan di gereja maupun di kampus. Ketika di gereja, ia aktif lektor dan OMK di Gereja Bongsari. Ketika berada di kampus, ia juga pernah aktif dalam kepanitian glow mention, Soerat, Job fair. Ia juga pernah ikut dalam kegiatan pertukaran pelajar di Cebu, Filipina.
Memang kegiatan yang dimiliki oleh Wikan amat banyak. Namun Ia juga punya cara untuk membagi waktu untuk belajar, yaitu ketika kuliah ia akan membuat catatan sendiri dan setiap malam ia membaca ulang catatan yang telah ia buat. Yang sangat unik dari dirinya adalah mengenai waktu belajar. “Waktu efektif untuk belajar itu mulai dari jam 3 pagi sampai 5 pagi, sekalian terkadang membantu teman juga,” jelasnya.
Untuk mencapai sebuah kesuksesan tentunya pasti ada hambatan yang dialami. Hambatannya adalah ketika saya tidak mengerti materi dan bertanya, dinilai oleh teman-teman sebagai orang yang cari perhatian supaya dapat poin.
Menurutnya banyak orang itu juga menjatuhkan dengan cara yang licik. Meskipun demikian, untuk membangkitkan mood ia mempunyai cara sendiri. “Ketika bekerja, bekerjalah dengan baik, orang lain berkata apa pun tidak usah dipedulikan, terkadang saya membangkitkan mood juga dengan makan”, jelasnya.
Ia pun berpesan supaya Jangan pernah membandingkan proses diri sendiri dengan proses orang lain, ditambah pula jangan pernah mengeluh ketika nilai jelek serta jangan pernah lupa untuk berdoa dan terus jadi yang terbaik. ( AAT-AS)
DKV SCU Bicara Strategi Komunikasi Visual, Tekankan Pendekatan Etika dalam Proses Kreatif
Menggandeng PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE Express), Program Studi