Sayembara desain ibukota negara yang digelar Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah memunculkan sang pemenang. Melalui lomba ini, Kementerian PUPR ingin melibatkan arsitek, perancang kota, perencana wilayah, atau mahasiswa untuk membuat desain ibukota negara baru di Kalimantan Timur.
SALAH satu pemenangnya adalah Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata Semarang bersama tim Studio Antistatics Architecture and Design Beijing, Tiongkok yang tampil sebagai juara II dengan mengusung konsep Negara Anggrek Bulan.
Pada Senin, (23/12) menjadi hari bersejarah bagi tim Unika Soegijapranata Semarang bersama Studio Antistatics Architeture and Desaign Beijing yang dipimpin Luke Theodorius Erick Dwi (alumni Arsitektur Unika Soegijapranata Semarang 2009).
Sebab, keikutsertaannya dalam sayembara ibukota negara berhadiah, mampu membuahkan pencapaian maksimal, yakni juara II dari 755 peserta desain lainnya dari berbagai wilayah di Indonesia.
Begitu diumumkan ke publik oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, informasi itu langsung viral alias menyebar cepat ke berbagai media sosial seperti Youtube dan Whatsapp.
Atas prestasi tersebut, Ketua Program Magister Arsitektur Unika Soegijapranata Semarang, Dr Ir Antonius Ardiyanto MT pun kebanjiran ucapan selamat. Baik dari lingkungan rumah, kampus, maupun rekan seprofesinya ikut bangga mendengar kabar timnya memenangkan sayembara.
“Tentu kami bangga sekaligus kaget, karena media sosial langsung ramai begitu kabar itu diumumkan ke publik. Tetangga RT/ RW, teman kampus, rekan seprofesi juga mengucapkan selamat,” jelas Ardiyanto saat dihubungi Suara Merdeka melalui telepon selulernya, Kamis (26/12).
Tiga hari sebelumnya atau Jumat (20/12), tim Unika yang masuk lima besar diundang ke Istana Negara Jakarta untuk presentasi dihadapan Presiden Joko Widodo alias Jokowi. Undangan sekaligus presentasi penilaian atas gambar secara keseluruhan, perencanaan, sampai pemutaran film tiga dimensi. Luke Theodoris dipilih menjadi perwakilan tim yang melakukan presentasi.
Menurut Ardiyanto, timnya membutuhkan waktu 1,5 bulan sebagai persiapan menggarap konsep hingga desain keseluruhan terselesaikan. Hasil karyanya, ibukota baru di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur ini dibuat konsep berjudul The Infinite City atau Kota Tanpa Batas. “The Infinite City ini kota yang terus bertumbuh, berkembang tanpa batas serta menuju ke arah futuristik.
Pemanfaatan tenaga surya dikedepankan supaya hemat energi, termasuk memanfaatkan listrik dari kincir angin,” jelasnya. Mobil listrik digunakan untuk transportasi darat. Selain itu, Gondola juga perlu dibangun untuk mengurangi ruang jalan.
Sistem transportasinya terintegrasi dengan sarana transportasi massal lainnya. Tak kalah menariknya, kata dia, tim membuat pola struktur kota berbentuk bunga Anggrek Bulan. Bunga Anggrek itu akan dijadikan ikon, seperti layaknya Negeri Bunga Sakura Jepang atau Negara Bunga Tulip Belanda.
Berbeda dari tim lainnya, Unika membuat konsep ibukota negara baru dengan menjauhi teluk. “Ini untuk menghindari kenaikan air laut, seperti yang dialami kota-kota pantai dunia, Bangkok, Thailand serta California, Amerika Serikat. Ini penting supaya pembangunan ibukota dapat berkelanjutan ratusan tahun kedepan,” ungkapnya.
Ardiyanto mengatakan, kawasan ibukota masih berada dikawasan hutan, sehingga banyak kontur kemiringan lahan. Terdapat kolam yang tidak ditutup lantai, sebagai bagian peresapan air. Hari Jumat (27/12) ini, timnya akan diundang ke Kementerian PUPR untuk koordinasi ke lapangan.
Desainnya ini akan dikolaborasikan dengan pemenang satu dan tiga dari sayembara ibukota negara. Adapun, pemenang satu sayembara ini dengan desainnya “Negara Rimba Nusa”, sedangkan pemenang tiganya “Kota Seribu Galur”.
Tim Unika dkk berhak atas piagam penghargaan dan uang sebesar Rp 1,25 miliar. Terpisah, Rektor Unika Soegijapranata Semarang Prof Dr Ridwan Sanjaya MS IEC mengapresiasi pencapaian tim Unika bersama Studio Antistatics Architeture and Desaign Beijing.
“Suatu kebanggaan karena desain yang dibuat oleh tim dari dosen, mahasiswa, mitra dosen Unika Soegijapranata Semarang bisa terpilih dalam mengembangkan ibukota negara baru,” jelasnya.
Program Studi Arsitektur yang memiliki akreditasi A ini, dikatakan Ridwan merupakan program studi tertua di Unika. Di mana, dosen dan alumninya sudah malang-melintang di dunia arsitektur tanah air.
https://www.suaramerdeka.com/smcetak/baca/211723/negara-anggrek-bulan-unika-juara-ii
Serah Terima Jabatan Ormawa FHK SCU
Fakultas Hukum dan Komunikasi (FHK) Soegijapranata Catholic University (SCU) melaksanakan Serah